Menristekdikti Bantah Rekrut Orang Asing Jadi Rektor Perguruan Tinggi
Cara tersebut membuat PTN berhasil menyejajarkan diri dengan perguruan tinggi dunia
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir membantah keinginan merekrut warga negara asing (WNA) menjadi rektor perguruan tinggi negeri (PTN). Ia menjelaskan rektor PTN harus dapat memposisikan diri seperti pengajar kelas dunia.
"Bukan (mendatangkan rektor asing), membranding seperti level rektor luar negeri. Caranya membranding. Cara berpikir seperti rektor asing," kata Nasir di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (9/6/2016) malam.
Ia berharap cara tersebut membuat PTN berhasil menyejajarkan diri dengan perguruan tinggi dunia. Nasir mengingatkan Indonesia menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Hal itu juga berdampak pada kualitas perguruan tinggi.
"Rektor-rektor itu harus memposisikan bagaimana dengan rektor yang ada di luar negeri itu lho. Persaingan menjadi penting. Karena persaingan menjadi penting, maka ini yang harus diperhatikan betul," kata Nasir.
Nasir tidak menginginkan perguruan tinggi di Indonesia terlalu fokus pada kegiatan internal tanpa ada oembanding dari luar negeri. Oleh karenanya, Nasir melihat komparasi pembanding perguruan tinggi asing.
"Mereka kok bisa cepat lari ke 500 besar gimana caranya, nah ini harus berpikir seperti level luar negeri gitu lho," kata Nasir.
Nasir mengungkapkan rencana mendatangkan profesor dari luar negeri untuk berkolaborasi. "Supaya nanti profesor kita akan bisa kelas dunia juga," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.