Pemerintah Berharap Harga Pangan Turun Setelah Rantai Distribusi Dipangkas
"Kita potong rantai pasokannya menjadi separuh, itu untungnya tiga puluh persen saja, dari petani sampai ke konsumen,"
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasokan bahan pangan di pasar dianggap masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan meskipun pasokannya cukup tetapi harganya meroket di pasaran.
Melonjaknya harga bahan pangan menurut Amran karena anomali, diantaranya disebabkan rantai pasok atau rantai distribusi yang terlalu panjang.
Kata dia, dari produsen ke konsumen harganya bisa melonjak 100 persen.
"Kita potong rantai pasokannya menjadi separuh, itu untungnya tiga puluh persen saja, dari petani sampai ke konsumen," ujar Mentan Kepada wartawan, di sela-sela operasi pasar di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (12/6/2016).
Rencanannya dari produsen bahan makanan akan di antar langsung ke Toko Tani Indonesia (TTI), toko yang menjual bahan makanan murah, hasil dari kerjasama antara sejumlah kementerian dengan pihak swasta.
Menteri Perindustrian, Saleh Husin, dalam kesempatan yang sama menambahkan bahwa TTI juga menerima langsung bahan pangan dari produsen bahan makan.
Sehingga bahan makanan tersebut bisa dijual ke masyarakat dengan harga terjangkau.
Dengan memotong rantai distribusi, pemerintah sama sekali tidak berniat membunuh pedagang.
Kebijakan tersebut diambil agar tercipta harga yang sehat untuk semua pihak.
"Kita juga tidak akan mematikan siapa pun, tapi masing-masing mendapatkan keuntungan yang wajar, tidak akan mendapat keuntungan di luar kewajaran," jelasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.