Staf Khusus Presiden Bantah Kabar Lima Pejabat Ring 1 Jokowi Mundur Jika BG Kapolri
Johan menjelaskan, tugasnya sebagai staf khusus tidak sampai memasuki wilayah memberi masukan kepada Presiden terkait Kapolri baru.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hasanudin Aco
Imanuel Nicolas Manafe/Tribunnews.com
Presiden Joko Widodo didampingi Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi Sapto Pribowo (kanan) dan Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana (kiri) saat menggelar jumpa pers di Istana Negara, Selasa (10/5/2016).
"Kalau (di Istana Negara) nggak gaduh dan BG diangkat, maka yang senang kan PDIP," ujarnya.
"Kalau Jokowi tidak pilih BG, apa nggak makin PDIP ngambek," sambungnya.
Menurut Hermawan, Presiden Jokowi selaku pemegang hak prerogatif penentu kapolri bisa saja mengesampingkan 'intervensi' elit partai pengusungnya, PDI Perjuangan, dan menentukan pilihan sendiri.
Hal itu bisa terjadi. Apalagi, saat ini Partai Golkar pimpinan Setya Novanto terang-terangan memberikan dukungan untuk Jokowi sebagai capres pada Pilpres 2019 mendatang.
Meski demikian, lanjut Hermawan, pergantian kapolri kali ini 'Hanya Jokowi dan Tuhan yang tahu'.
"Kalau mau putus (dengan PDIP), putus aja sekalian. Tapi, saya sulit nebak gaya Jawa Jokowi," katanya.
Berita Rekomendasi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.