Oesman Sapta: Islam Tidak Membeda-bedakan Tapi Mempersatukan
Rakyat Indonesia memiliki karakter dan sifat kenusantaraan yang sangat unik.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang didaulat menjadi keynote speech dan membuka secara resmi Seminar Nasional dengan tema 'Islam Nusantara Untuk Keutuhan NKRI' kerjasama MPR RI dengan PCNU Kota Pontianak, di Gedung Syeikh Abdurani Mahmud IAIN Pontianak, Selasa (14/6/2016).
Seminar dalam rangka Sosialisasi Empat Pilar MPR RI ini menampilkan empat narasumber yakni Ketua Umum PB NU Prof KH Said Aqil Siradj, Ketua PCNU Pontianak, Rektor IAIN Pontianak dan Pimpinan Badan Sosialisasi MPR RI Prof. Bachtiar Aly dan dihadiri 300 peserta mahasiswa IAIN, dosen dan kader NU Pontianak.
Berbicara soal Islam Nusantara, Oesman Sapta melihat dari sisi umat Islam Indonesia yang mayoritas tapi beragam.
Rakyat Indonesia memiliki karakter dan sifat kenusantaraan yang sangat unik.
Jati diri rakyat Indonesia memang sudah ada sejak dulu, Islam hadir menyempurnakan karakter baik tersebut.
"Intinya Indonesia adalah berbeda tapi satu jangan membeda-bedakan. Islam tidak membeda-bedakan tapi mempersatukan," katanya.
Lebih jauh, Oesman Sapta berbicara soal generasi muda bangsa. Generasi muda memiliki dunianya yang unik. Mereka memiliki gayanya dan bahasanya sendiri.
Dikatakannya, jangan selalu menyalahkan yang muda jika memang ada yang salah tapi dekati dengan hati dan sesuaikan dengan bahasa mereka agar lebih mengerti.
"Sebab di tangan generai mudalah bangsa ini akan berlanjut. Yang tua-tua akan tergantikan oleh mereka, ayomi mereka, beri pemahaman dan perlakuan baik pada mereka hingga mereka memahami terutama agamanya dan bangsanya," ujarnya.