TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR dari Gerindra Wenny Warouw mengaku kaget dengan pernyataan Ketua KPK Agus Rahardjo.
Pasalnya, KPK mengaku belum cukup bukti terkait dugaan korupsi pembelian lahan RS Sumber Waras yang sebelumnya diduga melibatkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Apa yang disampaikan Pak Ketua membuat saya terkejut," kata Wenny saat rapat Komisi III dengan KPK di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (14/6/2016)

Wenny menceritakan pada tanggal 19 April 2016 telah bertemu dengan pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Saat itu, sebanyak 20 anggota Komisi III bertemu dengan 8 pimpinan KPK.

Kedatangan Komisi III DPR ke BPK didasari adanya laporan masyarakat mengenai kasus Sumber Waras.

"Kami datang kesana, dari 9 pimpinan BPK yang hadir, 8 yang hadir. Pimpinannya ke Nepal, enggak bisa lagi dipungkiri, telah terjadi korupsi di Sumber Waras. Kalau pernyataan benar, kaget, tandanya kami kesana menerima paparan yang tidak benar," katanya.

Ia pun meminta Pimpinan KPK memberikan klarifikasi agar publik tidak terombang-ambing.

Sebab, baru kali ini data BPK tidak dipercaya.

"Bisa-bisa yang kemarin-kemarin minta diaudit kembali karena tidak dipercaya," ujarnya