Mabes Polri Rapat Internal Soal Tito Calon Tunggal Kapolri
Gaya kepemimpinan Tito yang represif sewaktu di Polda Papua dan Polda Metro Jaya juga banyak diperbincangkan publik.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terpilihnya Komjen Tito Karnavian sebagai calon tunggal kapolri banyak menimbulkan pro dan kontra.
Beberapa pro dan kontra itu ialah karena apabila lolos tes uji kelayakan di DPR, maka Tito melangkahi lima angkatan di atasnya.
Selain itu, gaya kepemimpinan Tito yang represif sewaktu di Polda Papua dan Polda Metro Jaya juga banyak diperbincangkan publik.
Untuk menyamakan persepsi di internal Polri, rencananya minggu depan Polri akan menggelar rapat tertutup yang akan dihadiri oleh seluruh staff di Mabes Polri.
"Senin kami rapat skala besar, seluruh staf di Mabes Polri. Kami akan jelaskan soal proses di Wanjakti," tegas Badrodin, Jumat (17/6/2016) usai acara Dies Natalis PTIK ke 70 di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan.
Nantinya dalam rapat itu, Badrodin akan menyampaikan bahwa seluruh anggota Polri harus menerima dan patuh pada apapun keputusan presiden. Serta Polri diminta tetap solid saat kepemimpinan Tito nanti.
"Sudah sering saya sampaikan, siapapun yang dipilih Wanjakti ada bintang tiga dan dua. Lalu siapapun yang dipilih presiden tentu harus didukung. Itu sudah komitmen kami," tambah mantan Kapolda Jawa Timur itu.