Mensos Khofifah Imbau PKH Dimanfaatkan untuk Anak
Peserta PKH yang memiliki anak usia SD mendapat Rp450 ribu, SMP Rp750 ribu dan SMA Rp1 juta yang dicairkan empat kali setahun.
Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, BENGKULU – MENTERI Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa memantau langsung pencairan dana program keluarga harapan (PKH) tahap dua di Kantor Pos Kota Bengkulu, Bengkulu.
Ia mengimbau agar bantuan PKH benar-benar dimanfaatkan untuk pendidikan dan gizi anak agar anak sehat.
''Jangan disalahgunakan ya ibu-ibu. Utamakan untuk kebutuhan anak-anak sekolah,'' kata Mensos di Kantor Pos, Kota Bengkulu.
Menurut Khofifah, PKH ialah program nasional untuk keluarga sangat miskin.
Untuk mendapatkan PKH, ditetapkan syarat kondisional penerima dan diberikan untuk ibu yang memiliki bayi, balita, atau anak usia sekolah.
Peserta PKH yang memiliki anak usia SD mendapat Rp450 ribu, SMP Rp750 ribu dan SMA Rp1 juta yang dicairkan empat kali setahun.
Di Bengkulu, ada penambahan penerima PKH yakni dari 29.208 keluarga pada 2015 (dengan anggaran Rp61,2 miliar) bertambah 16.057 keluarga menjadi 45.265 keluarga pada 2016 dengan anggaran Rp68 miliar.
Mensos menyampaikan bantuan tersebut harus benar-benar dimanfaatkan untuk keperluan anak sekolah, atau bagi ibu hamil untuk menambah asupan gizi.
''Jangan meninggalkan generasi yang lemah, karena itu kita harus manfaatkan dana PKH untuk mencerdaskan dan menyehatkan anak," ucapnya.
Deni Itikasari salah seorang penerima manfaat PKH mengatakan bantuan tersebut sangat menolong keluarganya, terutama untuk membiayai pendidikan empat orang anaknya.
"Setiap pencairan saya dapat Rp500 ribu lebih dan sekrang masuk tahap dua pencairan," ucapnya.
Dana tersebut kata Deni akan digunakan untuk membiayai anak bungsunya yang akan masuk ke tingkat SD dan membeli perlengkapan sekolah memasuki tahun ajaran baru.