Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prajurit TNI Gunakan Pendekatan Psikologi Bagi Anak-Anak Korban Konflik di Darfur

Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Batalyon Komposit TNI Konga XXXV-B/Unamid (United Nations Mission In Darfur)

Editor: FX Ismanto
zoom-in Prajurit TNI Gunakan Pendekatan Psikologi Bagi Anak-Anak Korban Konflik di Darfur
/
Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Batalyon Komposit TNI Konga XXXV-B/Unamid (United Nations Mission In Darfur) atau Indonesian Battalion (Indobatt-02) dibawah pimpinan Letkol Inf Singgih Pambudi Arinto, S.IP. sebagai Komandan Satgas, selain bertugas menjalankan misi perdamaian PBB sebagai Peacekeeper juga melaksanakan program Cimic (Civil Military Coordination) melalui kegiatan pendekatan Psikologi bagi anak-anak korban konflik di Darfur Barat-Sudan, Senin (20/6/2016). TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI/DARFUR 

Laporan Puspen TNI

TRIBUNNEWS.COM, Darfur. Selasa, 21 Juni 2016 - Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Batalyon Komposit TNI Konga XXXV-B/Unamid (United Nations Mission In Darfur) atau Indonesian Battalion (Indobatt-02) dibawah pimpinan Letkol Inf Singgih Pambudi Arinto, S.IP. sebagai Komandan Satgas, selain bertugas menjalankan misi perdamaian PBB sebagai Peacekeeper juga melaksanakan program Cimic (Civil Military Coordination) melalui kegiatan pendekatan Psikologi bagi anak-anak korban konflik di Darfur Barat-Sudan, Senin (20/6/2016).



Komandan Satgas Indobatt-02 Letkol Inf Singgih Pambudi Arinto, S.IP yang turut serta dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwasanya pendekatan psikologi yang digunakan adalah melalui kegiatan role play dan memberikan permainan kepada anak-anak, yang dipandu oleh Kapten Inf Freddy Andri R.S., S.Psi selaku Perwira Psikologi di Satgas Konga XXXV-B/Unamid.



“Banyak anak-anak di sini melihat, mendengar dan mengalami berbagai hal yang tidak sesuai dengan perkembangannya, sehingga secara tidak sadar pengalaman tersebut terinternalisasi ke dalam dirinya, dan ini perlu penanganan psikologis yang baik,” tutur Letkol Inf Singgih.



“Pendekatan psikologis ini kami lakukan sebagai upaya untuk menghapuskan gejala traumatik yang ada dalam diri anak-anak sebagai generasi penerus,” tegasnya. (*)

BERITA REKOMENDASI
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas