Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

'JEERA: Second Chance', Karya Penghuni Lapas yang Bertaubat

Tas, dompet serta aksesoris lain, dia buat menggunakan kulit ular yang didatangkan dari Jawa Timur.

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in 'JEERA: Second Chance',  Karya Penghuni Lapas yang Bertaubat
Amriyono Prakoso/Tribunnews.com
Beragam produk berlabel JEERA: Second Chance, yang terbuat dari kulit ular hasil karya sejumlah penghuni Rutan Cipinang. Foto diambil Kamis (23/6/2016). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga pemasyarakatan sejatinya adalah tempat di mana seorang terhukum dapat kembali ke masyarakat dengan sejumlah nilai lebih.

Lepas dari sejumlah stigma buruk yang melekat, Suyitno (40) adalah satu di antara contoh positif bagaimana seorang terhukum bisa membuat hal yang bersifat positif.

Sutiyono adalah penghuni lapas Cipinang yang ditahan karena mengkonsumsi narkoba. Ia akhirnya mencoba untuk memperbaiki dirinya selama di lembaga pemasyarakatan.

Dia yang awalnya tidak percaya diri untuk membuat sebuah kerajinan tangan, akhirnya memutuskan untuk mencoba hal baru dengan membuat tas dan juga beberapa aksesoris lainnya.

Berbekal pengalaman yang ala kadarnya dan pelatihan disiplin saat di jeruji besi, Suyitno atau biasa dipanggil Anay akhirnya memutuskan untuk berani berkreasi.

"Saya cuma ingat, saya ini punya keluarga, punya anak, saya tidak mau begini-begini saja," tuturnya saat ditemui di Rutan Cipinang, Jakarta, Kamis (23/6/2016).

Berita Rekomendasi

Dibantu dengan lima rekannya yang lain, Anay berhasil membuat tas dengan berbagai macam bentuk dengan kualitas yang baik.

Tas, dompet serta aksesoris lain, dia buat menggunakan kulit ular yang didatangkan dari Jawa Timur.

Harga untuk satu tas JEERA : Second Chance juga beragam, mulai dari Rp 1,5 juta hingga Rp 3 juta. Tas tersebut juga hanya diproduksi maksimal lima buah untuk tipe yang sama.

Untuk pemasaran, dirinya merasa terbantu dengan adanya kerjasama dari pihak Lapas dan KNPI DKI Jakarta yang mengadakan MoU agar pemasaran bisa maksimal.

Ketua DPD KNPI DKI Jakarta, Gusti Arief mengatakan bahwa pihaknya hanya membantu memasarkan produk kerajinan lapas yang dinilai mempunyai potensi untuk bersaing di pasaran.


"Kami membantu saja, ternyata banyak potensi yang bisa dikembangkan dari Lapas ini. Jangan lihat latar belakangnya lah. Kalau memang mampu, kenapa tidak dibantu?" tambahnya.

Dia juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini, produk JEERA : Second Chance juga sudah merambah ke pasar luar negeri. Sehingga memungkinkan juga untuk dikenal masyarakat Indonesia.

Sementara itu, Menteri Hukum dan HAM, Yassona Laoly yang hadir dalam acara tersebut mengatakan bahwa produk itu telah dipakai oleh anaknya di rumah dan dirinya siap jika didapuk menjadi brand ambassador.

"Ini salah satu bukti dari pelatihan yang kami kembangkan selama ini. Saya siap jadi modelnya kalau yang merancang mau, he he he," katanya saat sambutan.

Yasonna juga berjanji ke depan, pihaknya akan terus mencanangkan program pelatihan agar para narapidana dapat mengembangkan produk dan kreatifitasnya selama di dalam Hotel Prodeo itu.

"Kalau mau berubah pasti bisa. Jangan jadikan alasan ruang yang terbatas ini untuk membatasi kreatifitas," ucap Yasonna.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas