Engelina Pattiasina: Ganti Menteri Sudirman Said Secepatnya
Saya kira reshuffle lebih cepat lebih baik, dan Menteri ESDM Sudirman Said diganti
Penulis: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Archipelago Solidarity Foundation Engelina Pattiasina mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo secepatnya melakukan perombakan kabinet demi konsolidasi pemerintahan agar sesuai dengan program Nawacita.
Menurutnya, dalam proses reshuffle, menteri ESDM Sudirman Said, harus masuk daftar utama yang mesti diganti.
“Saya kira reshuffle lebih cepat lebih baik, dan Menteri ESDM Sudirman Said diganti oleh menteri yang lebih berpihak pada kepentingan rakyat,” ujar Engelina pada acara buka puasa bersama di kediamannya, Jakarta Selatan, Sabtu (25/6/2016).
Engelina menilai, sejumlah kebijakan Menteri ESDM tak sejalan dengan jiwa UUD 1945 dan Nawacita yang merupakan program utama Presiden Jokowi.
Indikasi tak sejalan terlihat dari sikap dan keputusan yang diambil, berbeda dengan arahan Menko Kemaritiman, khususnya dalam bidang Migas, seperti pembangunan kilang Blok Masela di Maluku.
Menteri ESDM ngotot meminta dibangun di laut sementara Menko Kemaritiman menghendaki kilang dibangun di darat.
Imbas dari sikap dan pemikiran menteri ESDM itu, meski Presiden Jokowi telah memutuskan bahwa pembangunan kilang Blok Masela dibangun di darat, masih saja muncul gerakan-gerakan yang tetap berpandangan bahwa pembangunan kilang di laut lebih baik dan sebagainya.
“Saya beberapa kali ke Maluku dan melihat kecendrungan ada semacam adu domba antara pihak yang pro pembangunan kilang di darat dan pihak yang ngotot ingin dibangun kilang di laut. Ini berbahaya bila dibiarkan, sebab bisa menjadi benih-benih konflik di masyarakat,” ujar Enggelina.
Ditanya siapa calon pengganti Menteri Sudirman Said, tokoh yang peduli dengan masyarakat Maluku ini mengaku tidak memiliki calon.
“Terserah Presiden, siapa saja, asalkan sang menteri menjunjung tinggi dan kemudian melaksanakan amanat UUD 1945,” katanya.
Khusus mengenai Blok Masela yang mengandung cadangan gas abadi ini, Engelina mengatakan, pembangunan kilang di darat akan berdampak sangat positif bagi masyarakat Maluku.
Lima Program Studi
Sementara Rektor Universitas Pattimura, Prof. Dr. MJ. Saptenno mengungkapkan pihaknya telah mengajukan lima program studi untuk mendukung kebutuhan tenaga kerja dan tenaga ahli terkait pembangunan kilang Masela.
Dia mengharapkan, dukungan nyata dari Kemenristek Dikti dan Kementerian Keuangan untuk mendukung perguruan tinggi di Maluku, sehingga mampu memenuhi kebutuhan di Blok Masela.
Menurutnya, dukungan itu sangat penting untuk membuka program studi, minat dan fakultas yang sesuai dengan kebutuhan di Blok Masela.
“Wilayah sekitar Masela itu membutuhkan perhatian lebih karena ada keterbatasan sarana dan prasarana transportasi. Ini perlu mendapat prioritas,” katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.