Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hendra Cemas, Putranya Telah 14 Kali Divaksinasi oleh Bidan yang Pasarkan Vaksin Palsu

Seorang warga, Hendra (36) mengaku khawatir begitu mengetahui klinik tersebut dijadikan tempat peredaran vaksin palsu.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Hendra Cemas, Putranya Telah 14 Kali Divaksinasi oleh Bidan yang Pasarkan Vaksin Palsu
Tribunnews.com/ Theresia Felisiani
Menteri kesehatan Nila F Moeloek di Bareskrim Polri,Kamis (30/6/2016) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Puluhan warga sekitar lokasi penangkapan bidan Elly di Ciracas penasaran. Mereka kemudian memadati kawasan tersebut.

Warga yang memadati lokasi juga mendatangi petugas yang melakukan penjagaan untuk menanyakan hal tersebut.

Mereka khawatir karena sebelumnya anak-anak mereka selama ini menjalani vaksinisasi di klinik tersebut. Seorang warga, Hendra (36) mengaku khawatir begitu mengetahui klinik tersebut dijadikan tempat peredaran vaksin palsu.

Ia mengaku telah 14 kali membawa putranya untuk divaksinasi oleh Bidan Elly.

"Saya ingin ngecek saja, jangan-jangan anak saya dikasih vaksin palsu juga," katanya.Hendra mengatakan sejak anaknya berusia sembilan bulan, beberapa vaksin mulai dari Hepatitis A, B, polio, DPT dan BCG, didapatkan dari klinik tersebut.

Meski sejauh ini belum ada keluhan, ia khawatir vaksin palsu memiliki dampak terhadap masa depan putranya."Waktu itu memang setelah divaksin, anak saya panasnya sampai tiga hari dan enggak turun-turun," tuturnya.

Bareskrim Terus Investigasi

Berita Rekomendasi

Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian RI terus menginvestigasi tujuh wilayah lagi yang diduga turut menjadi distributor vaksin palsu.

"Jadi ini ada 7 wilayah. Kami masih investigasi dari yang kemarin (klinik Bidan Elly)," kata Kepala Bareskrim Komisaris Jenderal Polisi Ari Dono Sukmanto.

Sayang Ari Dono tak menyebut detail tujuh lokasi yang tengah diinvestigasi tersebut. Ari Dono bersama Menteri Kesehatan Nila Moeloek dan sejumlah penyidik dari Bareskrim Polri mendatangi Klinik Bidan Elly.

Kunjungan kali ini bukan untuk pra rekontruksi melainkan hanya sekadar ngecek."Ini cuma ngecek saja. Ini sebenarnya kan gini untuk meyakinkan seperti sosialisasi kita bawa bu Menteri, jadi ini loh yang sudah divaksin, Bu Menteri mau lihat," kata Ari Dono."Kira-kira dampaknya seperti apa.

Ternyata dari 2014 beberapa bayi (yang divaksin) tadi ternyata nggak ada dampak signifikan, masih sehat-sehat aja. Tapi masih didalami lagi," tambah Ari.

Menurut Ari vaksin palsu yang dijual di Klinik Bidan Elly antara lain Hepatitis, BCG dan tetanus. (warta kota/tribunnewsjun/ter)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas