Elektabilitas Ahok Dibawah 50 Persen Sjafrie dan Buwas Punya Peluang
Nama Kepala BNN Budi Waseso dan Sjafrie Sjamsoeddin mencuat di Pilkada DKI Jakarta. Mereka digadang-gadang dapat menjadi penantang kuat Basuki Tjahaja
Penulis: Ferdinand Waskita
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Kepala BNN Budi Waseso dan Sjafrie Sjamsoeddin mencuat di Pilkada DKI Jakarta. Mereka digadang-gadang dapat menjadi penantang kuat Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pilkada 2017.
Menanggapi hal tersebut pengamat politik Hendri Satrio menyebutkan survei terakhir lembaga survei KedaiKOPI ( Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) elektabilitas dan popularitas Ahok masih yang tertinggi dibanding calon lain.
"Tapi saya berpendapat semua calon masih memiliki peluang yang sama. Sjafrie ini menarik karena bisa mengisi kerinduan kelompok masyarakat yang merindukan sosok berlatar belakang militer memimpin Jakarta," kata Hendri ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Minggu (10/7/2016).
Namun, kata Hendri, calon-calon yang dimunculkam Gerindra harus segera mendapatkan 'kartu hijau' agar dapat segera berlaga di arena kampanye. 'Kartu hijau' yang dimaksud yakni tiket dukungan resmi Gerindra di Pilkada DKI Jakarta.
"Sebab selama yang usung belum jelas mereka tidak bisa mengukur kekuatan yang sebenarnya untuk melawan Ahok," imbuhnya.
Ia menuturkan pekerjaan rumah Sjafrie Sjamsoeddin, Budi Waseso dan Sandiaga Uno adalah memperluas keterpaparan warga Jakarta atas nama mereka.
"Hal itu yang membuat mereka tertinggal jauh dari Ahok. Tapi apakah mereka bertiga punya peluang? Besar sekali, masih cukup besar sebab menurut surveiKedaiKOPI elektabilitas Ahok masih di bawah 50%, masih 45,5%," ujarnya.