Golkar Minta Pemerintah Lindungi WNI di Prancis
Seperti diketahui, peristiwa teror di Prancis ini sudah kesekian kalinya terjadi.
Penulis: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peristiwa teror kembali mengguncang Prancis dan menelan puluhan korban jiwa, saat perayaan kemerdekaan, Kamis (14/7) malam waktu setempat.
Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto mengkutuk keras aksi teror yang terjadi di Nice, Prancis. Insiden tersebut menewaskan 80 orang.
“Sungguh tindakan teror itu merupakan aksi yang tidak berperikemanusiaan dan biadab. Apalagi aksi terjadi pada peringatan kemerdekaan Prancis,” ujar Novanto di Jakarta, Jumat (15/7/2016).
Seperti diketahui, peristiwa teror di Prancis ini sudah kesekian kalinya terjadi.
Setelah sebelumnya, sebanyak 132 orang dilaporkan tewas dalam insiden penyerangan di gedung pusat kesenian Bataclan, Jumat 13 November lalu.
Selain penembakan di Bataclan, juga terjadi tiga ledakan dekat Stadion National Stade de France, di mana Prancis sedang bertanding bola dengan Jerman dan disaksikan langsung oleh Presiden Francois Hollande.
Akibat aksi tersebut, tercatat sedikitnya lima orang tewas.
Novanto mengatakan, Partai Golkar meminta Pemerintah Indonesia melalui Kemenlu RI untuk menyikapi peristiwa aksi teror dengan menyatakan simpati dan dukungannya mengungkap pelaku teror tersebut.
"Partai Golkar juga meminta Kementerian Luar Negeri untuk memperingatkan WNI yang ada di Prancis agar waspada atas aksi teror tersebut," ujarnya.
Dalam aksi teror kali ini, dilakukan melalui aksi penabrakan truk atau lori terhadap ribuan orang yang tengah berkumpul di pusat perayaan.
Hingga saat ini dikabarkan ada sedikitnya 725 WNI di wilayah Prancis Selatan.
Di antaranya terdapat 10 keluarga WNI tinggal di Nice dan sekitarnya.