Busyro Muqoddas: Saya Belum Sepenuhnya Percaya Teroris-teroris itu Murni Gerakan Radikal
Dalang yang menjadi otak dari terur-teror tersebut dapat dipastikan tidak mewakili Indonesia.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi terorisme di Indonesia terus saja terjadi, walaupun aparat pemerintah sudah mengambil tindakan tegas untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Wakil Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas, dalam konfrensi pers di kantor PP Muhamadiyah, Jakarta Pusat, Jumat (15/7/1016), mengaku curiga ada pihak yang diuntungkan oleh aksi-aksi tersebut, yang selama ini menjadi dalang.
"Apakah teman-teman tidak berpikir sesungguhnya siapa sih aktor di balik dari bom ke bom itu. Saya belum sepenuhnya percaya bahwa teroris-teroris itu murni gerakan radikal," katanya.
Dalang yang menjadi otak dari teror-teror tersebut dapat dipastikan tidak mewakili Indonesia. Karena Indonesia justru salah satu pihak yang paling dirugikan dalam kasus tersebut.
"(Kalau) Indonesia terkenal negara teroris, yang rugi siapa ?" Terangnya.
Bila kasus kasus tersebut tidak diungkap dengan tuntas, dikhawatirkan akan ada aksi lanjutan. Dengan demikian investor asing takut untuk datang, dan ketakutan itu akan merusak iklim bisnis di Indonesia.
"Investor kan butuh keamanan," terangnya.