Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kabareskrim Enggan Bahas 4 Anggota Polri Pengawal Sekretaris MA Nurhadi

"Kita tidak ada membahas ke sana tadi," kata Ari usai pertemuan dengan KPK.

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kabareskrim Enggan Bahas 4 Anggota Polri Pengawal Sekretaris MA Nurhadi
TRIBUN/DANY PERMANA
Irjen Pol Ari Dono Sukmanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri Komisaris Jenderal Ari Dono enggan membahas 4 personel Polri yang menjadi pengawal Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi Abdurachman.

Empat personel Polri dari kesatuan Brimob tersebut kini sedang diusahakan KPK untuk diperiksa terkait penyidikan suap kepada Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Edy Nasution.

"Kita tidak ada membahas ke sana tadi," kata Ari usai pertemuan dengan KPK, Jakarta, Senin (18/7/2016).

Ari juga enggan membahas ketika ditanya apakah pihaknya akan membantu membantu menghadirkan keempat persenel tersebut guna mengungkap peran Nurhadi pada kasus tersebut.

"Itu nanti. Tadi tidak membahas itu," elak Ari.

Ari mengatakan kedatangannya ke KPK terkait sinergitas KPK-Polri dalam penanganan kasus korupsi. Kata dia, pertemuan kedua belah pihak tidak memibicarkan satu kasus tertentu.

"Sekalian silaturahmi halal bihalal. Yang lebih penting lagi, bagaimana kita membangun sinergitas untuk penegakkan hukum," tukas Ari.

BERITA TERKAIT

Ari tiba di KPK bersama Direktur Tindak Pidana Korupsi Badan Reserse Kriminal Polri Brigjen Ahmad Wiyagus.

Mereka disambut oleh Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan.

Sekadar informasi, keempat polisi tersebut adalah Brigadir polisi Ari Kuswanto, Brigadir polisi Dwianto Budiawan, Brigadir Polisi Fauzi Hadi Nugroho dan Inspektur Dua Andi Yulianto.

Mereka diduga kuat adalah para pengawal Nurhadi dan dianggap tahu mengenai penyidikan yang sedang dilakukan KPK.

Apalagi, KPK telah menyita uang Rp 1,7 miliar dari rumah Nurhadi. Uang tersebut hingga kini belum terverifikasi peruntukkannya.

KPK sebenarnya telah memanggil para polisi tersebut tiga kali.

Setelah melayangkan surat ke Kapolri sebelumnya Jenderal Badrodin Haiti mengatakan mereka telah diberangkatkan ke Poso untuk mengikuti operasi Tinombala menangkap teroris Santoso.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas