Media Asing Ramai Memberitakan Kabar Kematian Santoso
Kabar soal tewasnya Abu Wardah alias Santoso yang kerap disebut sebagai "teroris ISIS paling berbahaya" menjadi pergunjingan dunia.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar soal tewasnya Abu Wardah alias Santoso yang kerap disebut sebagai "teroris ISIS paling berbahaya" menjadi pergunjingan dunia.
Sejumlah media asing ramai memberitakan terkait kematian pemimpin Mujahidin Indonesia Timur (MIT) tersebut.
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla mengungkapkan, berharap Polisi masih harus melakukan uji DNA, untuk memastikan betul yang dibubuh adalah Santoso.
Jika benar laki laki yang berhasil dilumpuhkan oleh Polisi di Poso, Sulawesi Tengah adalah Santoso, maka kinerja Polisi dan TNI perlu diparesiasi menurut Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla.
"Ya tentu kita mengucapkan penghargaan kepada polisi dan tentara, yang telah melakukan operasi besar-besaran selama berbulan-bulan," ujar Jusuf Kalla kepada wartawan usai menghadiri Acara Pembukaan Muktamar III Wahdah Islamiyah, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa, (19/7) kemarin.
Ia menyebut keberadaan Santoso adalah salah satu penyebab, masalah di Poso tidak kunjung selesai. Bila benar Santoso sudah tewas diterjang timah panas, maka kondisi Poso diharapkan akan lebih baik.
"Kalau upaya berhasil, berarti kita bisa menyelesaikan masalah poso untuk kaitan ini," katanya.
Masalah di Poso saat ini adalah masih adanya pelaku teror, yang bersembunyi di pegunungan. Mereka menyasar anggota Polri dalam aksinya.
Selain itu, tempat tersebut juga dijadikan ajang latihan, oleh kelompok teror dari berbagai tempat.
Kemunculan kelompok tersebut, adalah buntut dari konflik agama yang menghancurkan Poso, pada sekitar tahun 1998-2000 lalu. Jusuf Kalla sendiri, sebelum menjabat Wakil Presiden, sempat ikut mendamaikan konflik di Poso.
Menurut media Singapura Straits Times, ini merupakan kedua kalinya Indonesia nyaris berhasil mengalahkan pemimpin teroris tersebut. Kelompok teroris Santoso terlibat baku tembak, Senin (18/7), dua hari lalu.
Baku tembak terjadi di Tambarana, Poso, melibatkan tim gabungan prajurit TNI dan polisi, mengakibatkan dua orang meninggal dunia.
Satu diantara yang tewas diduga adalah pemimpin kelompok MIT, Santoso.
Hal tersebut berdasarkan ciri fisik memiliki tahi lalat di dahi, berwajah tirus, dan kurus.