Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat Ini Heran, Golkar Cuma Dapat 1 Kursi Menteri Padahal Mau Capreskan Jokowi

Terutama terkait jatah satu kursi menteri kepada Partai Golkar di Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla (JK).

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pengamat Ini Heran, Golkar Cuma Dapat 1 Kursi Menteri Padahal Mau Capreskan Jokowi
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Jusuf Kalla, Mensesneg Pratikno, dan Menseskab Pramono Anung serta para calon menteri berfoto bersama usai pengumuman perombakan kabinet atau reshuffle jilid 2, di teras belakang Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (27/7/2016). Presiden mengumumkan 12 nama menteri dan Kepala BKPM antara lain, Sri Mulyani Indrawati menjadi Menteri Keuangan dan Wiranto menjadi Menkopolhukam. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perombakan kabinet jilid kedua yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rabu (27/7/2016) kemarin, menarik perhartian Pengamat politik dari Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi (Sigma) Said Salahudin.

Terutama terkait jatah satu kursi menteri kepada Partai Golkar di Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla (JK).

Kata Salahuddin, hal itu agak ganjil.

Sebab, walaupun terbilang sebagai pendukung baru Permerintah, fakta politik menunjukan Partai Golkar saat ini adalah pemilik kursi nomor dua terbanyak di DPR setelah PDI-Perjuangan.

"Dengan kekuatannya di Parlemen itu, maka satu kursi Menteri Perindustrian untuk Airlangga Hartarto terasa kurang sebanding," tegas dia kepada Tribunnews.com, Kamis (28/7/2016).

Apalagi kata dia, Golkar sudah mengagendakan untuk mengusung Jokowi sebagai Capres 2019-2024.

" Ini agak ganjil," katanya.

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut katanya, kalau JK dan Luhut Binsar Panjaitan (LBP) tentu tidak tepat untuk dimasukan sebagai unsur yang 'dikompromikan' dalam kerjasama politik antara Partai Beringin dengan Jokowi sekarang ini.

Sebab keberadaan JK dan LBP di lingkungan Istana sejak awal tidak sebagai representasi Golkar.

"Jadi jatah satu kursi menteri untuk Golkar dalam kalkulasi politik memang kurang masuk akal," jelasnya.

Sebab partai-partai pendukung Pak Jokowi yang lain, yang kepemilikan kursinya di Parlemen jauh dibawah Golkar saja punya tiga kursi menteri di Kabinet.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas