Jokowi Perintahkan Kapolri Bentuk Tim Khusus Selesaikan Kasus Penjualan Manusia di NTT
"Saya minta Bapak Kapolri memberikan perhatian serius terhap kasus Human Traficking disertai penjualan organ ini karena korbannya sudah mencapai 27 or
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo memberikan perhatian serius terhadap kasus human traficking disertai dengan penjualan organ tubuh yang terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Mendengar hal itu Presiden langsung minta ajudannya menghubungi via telepon Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.
Dalam pembicaraan dengan Kapolri, Presiden memerintahkan agar segera mengirimkan tim khusus ke NTT guna menyelesaikan kasus tersebut.
"Saya minta Bapak Kapolri memberikan perhatian serius terhap kasus Human Traficking disertai penjualan organ ini karena korbannya sudah mencapai 27 orang."
"Kalau perlu dibentuk tim khusus dari pusat untuk mengusut kasus ini," kata pengurus DPP Pospera, Fendy Mugni menirukan ucapan Presiden Jokowi dengan Kapolri di ruang tunggu VVIP bandara El Tari Kupang, NTT, Sabtu (30/7/2016).
Dikatakan dia, Presiden juga meminta kronologis satu dari 27 korban atas nama Yufrida Selan berusia 14 tahun yang di bawa ke Malaysia tanpa sepengetahuan keluarga.
Korban kembali dalam kondisi sudah meninggal dunia dengan organ dalam hilang.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Ketua Umum DPP Pospera Mustar Bona Ventura, Ketua DPD Pospera NTT Lily dan jajaran pengurus Pospera NTT.
"Salah satu orangtua korban sedianya akan kami hadirkan saat itu tapi terkendala protokoler," tutur Fendy.
Presiden dalam kesempatan tersebut bahkan meminta Kapolri untuk bekerjasama dengan berbagai pihak termasuk Panglima TNI untuk segera menuntaskan kasus tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.