Terpidana Mati Ungkap Kemarahan kepada Jokowi: Apakah Anda Itu Tuhan?
Ia juga mempertanyakan dasar pernyataan Jokowi yang menyebut banyak orang Indonesia yang setiap harinya mati karena narkoba.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Michael Titus Igweh marah besar jelang pelaksanaan eksekusi matinya.
Kemarahan Titus yang kini jenazahnya akan dimakamkan di negara asalnya, Nigeria tersebut direkam keluarga Nila, adik ipar Titus selama 24 menit di Lapas Besi Nusakambangan. .
Nila mengatakan Rekaman tersebut diambil beberapa hari menjelang eksekusi melalui handphone. Titus berharap bila eksekusi dilakukan masyarakat Indonesia mengetahui jeritan hatinya.
Saat dibesuk, emosi Titus sangat labil. Nada bicaranya meninggi dan selalu marah-marah. Itu terjadi lantaran Titus tak bisa menerima eksekusi mati yang segera diterimanya waktu itu.
Satu di antara yang diserangnya adalah Presiden Jokowi.
"Kalau Bapak Presiden mau berantas narkoba harus jujur, harus mulai dengan penggunanya, penggunanya harus dihukum, cari solusi. Dengan penggunanya dibilang korban, penggunanya makin tinggi di Indonesia, makanya ada kiriman barang. Saya sudah hampir 15 tahun di negara ini, saya belajar banyak hal," katanya.
Menurut Titus, orang Indonesia itu banyak yang ingin senang-senang. Ia heran, katanya negara ini budaya, punya adat, tapi pola kehidupannya tidak ada rasa takut semua pada Tuhan.
"Semuanya pakai narkoba, sana-sini. Saya di dalam LP ini semua dari A sampai Z semua merokok, orang bisa ke koperasi tempat jual barang-barang, dia beli. Mextril atau komix (obat batuk), 30 sampe 50 orang dia minum sendiri, dia pengen mabok," katanya.
Ia juga mempertanyakan dasar pernyataan Jokowi yang menyebut banyak orang Indonesia yang setiap harinya mati karena narkoba.
"Saya hanya lihat Anda di tivi, cuma ngomong 'bayangkan saja masyarakat saya mati 50, 60 orang tiap hari (karena narkoba)'. Bapak punya datanya dari mana? Atau Bapak cuma ngomong di media tanpa bukti? Saya selama ini mau lihat buktinya Bapak itu, data-data dari polisi atau dari mana. Memang ini lalu lintas."
"Anda tidak ada ampun pada bandar narkoba, emangnya Bapak Presiden itu Tuhan apa? Anda merasa Tuhan, kalau Anda tidak mau mengampuni orang lain, itu kan rahasia, kenapa harus diungkapkan ke tempat umum? Seolah-olah kamu itu pak presiden yang benar-benar mau memberantas narkoba?