Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Alumni Akabri 73 Bikin Buku Puisi, SBY Tandatangani Naskah Seperti Keppres

Buku itu berisi 171 puisi yang dibagi dalam tujuh episode, dengan tema berbeda.

Penulis: Valdy Arief
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Alumni Akabri 73 Bikin Buku Puisi, SBY Tandatangani Naskah Seperti Keppres
Ist/Tribunnews.com
Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan beberapa anggota Cadaka Dharma 73, paguyuban alumni Akabri lulusan 1973, saat peluncuran buku puisi di Sasana Kriya, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Selasa (9/8/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  "Menggapai Bintang dan Matahari".

Itulah judul buku kumpulan puisi karya mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan beberapa anggota Cadaka Dharma 73, paguyuban alumni Akabri lulusan 1973.

Penyelaras bahasa dari Penerbit Grasindo, Adi Pramono menceritakan ketatnya proses hingga buku tersebut dilunucrkan di Sasana Kriya, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Selasa (9/8/2016).

Bersumber dari 46 perwira TNI dan Polri se-angkatan SBY, buku itu berisi 171 puisi yang dibagi dalam tujuh episode, dengan tema berbeda.

Buku tersebut, jelas Adi, diajukan Cadaka Dharma 73 pada sekitar November 2015. Namun baru bisa terbit pada Agustus tahun ini. Padahal, penerbit hanya bertugas mencetak naskah yang diserahkan dan membuat rancangan sampul.

Khusus untuk SBY, Adi menyebutkan Ketua Umum Partai Demokrat itu teramat hati-hati sebelum karyanya diterbitkan. "Pak Darmawan bilang, untuk tanda tangan persetujuan, Pak SBY merasa lebih berat ketimbang saat menandatangani Keppres (Keputusan Presiden)," kata Adi.

Kehati-hatian dalam menyusun kumpulan karya sastra para perwira yang telah pensiun, diakui ketua panitia penyusunan buku tersebut, Laksamana Muda (Purn) Darmawan.
Menurutnya, selain ada semacam seleksi kualitas puisi yang mereka tampung, detil penulisan juga turut mendapat perhatian.

Berita Rekomendasi

"Kami juga lihat hingga titik komanya," kata Darmawan dalam kesempatan terpisah. Mekanisme pengumpulan karya teman-teman se-angkatannya, diakui mantan Atase
Pertahanan Indonesia di New Delhi, India, sempat berubah-ubah.

Pada awalnya Darmawan mengumumkan pada seluruh anggota Cadaka Dharma 73 yang memiliki koleksi puisi agar dapat diserahkan untuk diterbitkan. Kemudian, karena beberapa sebab yang tidak dia rinci, mekanisme berubah.

"Jadi pengumpulannya per-angkatan. Ya kami harus menghormati jiwa korsa," sebut Darmawan.

Sedangkan SBY sebagai pencetus buku setebal 316 halaman itu sama sekali tidak menyinggung dalam sambutannya.

Hanya dalam sambutan yang tercetak dalam buku tersebut, suami dari Kristiani Yudhoyono menyatakan seluruh puisi yang ada dalam buku tersebut bukan hasil saduran.
"Kumpulan puisi ini kami tulis sendiri, adalah salah satu saja dari seribu memori yang tersimpan dalam hati dan kenangan kami," tulis SBY.

Bernada tajam

Dalam acara peluncuran sekaligus silaturahmi antara lulusan Akabri ini, SBY tampak santai. Meski hadir dengan pengawalan beberapa personel Paspampres (Pasukan Pengaman Presiden), dia tampak menyalami satu demi satu teman se-angkatanya ketika masuk hingga duduk di kursi yang telah dipersiapkan untuknya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas