Hentikan Sementara Kasus Haris, Polri Dinilai Dengarkan Suara Publik
Secara periodik kerja tim terbuka dan dapat diikuti masyarakat sehingga tak perlu terkesan ditutupi.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Sekretaris Kabinet (Seskab) era Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Dipo Alam memuji keputusan Polri akan mendahulukan kinerja dari tim investigasi dibanding pengusutan laporan tiga Institusi yakni TNI, BNN, dan Polri terhadap Koordinator KontraS, Haris Azhar.
Menurut Dipo Alam itu menandakan Polri mendengarkan dan mempertimbangkan suara dari publik mengenai polemik "nyanyian" tereksekusi mati kasus narkoba Freddy Budiman soal uang setoran hingga miliaran rupiah yang diberikan ke oknum Polri dan BNN.
"Karena dinamika publik didengar dan dipertimbangkan oleh Polri yang membawahi Bareskrim dan secara tidak langsung BNN," ujar Dipo kepada Tribunnews.com, Rabu (10/8/2016).
Menurutnya, Tim Investigasi Polri yang diketuai oleh Irwasum Polri tentu perlu fokus menuntaskan kebenaran dari "nyanyian" Freddy Budiman dalam waktu yang pas sehingga publik dapat kepastian dan kepercayaan meningkat kepada Polri.
"Waktu tiga bulan tuntaskan kebenaran 'nyanyian' Freddy diharapkan betul-betul tuntas," jelasnya.
Tapi, kata dia, secara periodik kerja tim terbuka dan dapat diikuti masyarakat sehingga tak perlu terkesan ditutupi.
"Karena soal ini sudah jadi concern publik. Kita berharap laoran BNN, Polri dan TNI ke Bareskrim atas kesaksian Freddy yang disampaikan Kordinator Kontras kiranya dapat sabar menunggu hasil tim investigasi," ucapnya.
Polri mengambil keputusan akan mendahulukan kinerja dari tim investigasi, dibanding pengusutan laporan tiga Institusi yakni TNI, BNN, dan Polri terhadap Koordinator KontraS, Haris Azhar.
Hal itu diutarakan oleh Kadiv Humas Mabes Polri saat memberikan keterangan bersama Koordinator KontraS, Haris Azhar di Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (10/8/2016).
Tim Investigasi Polri yang diketuai oleh Irwasum Polri masih fokus bekerja menuntaskan kebenaran dari "nyanyian" Freddy Budiman soal uang setoran hingga miliaran rupiah yang diberikan ke oknum Polri dan BNN.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar meminta agar masyarakat bersabar menunggu hasil investigasi dari tim yang berjumlah 18 orang tersebut terdiri dari berbagai unsur seperti Kadivkum, Propam, Humas, perwakilan Kompolnas, Akademisi dan lainnya.
"Tim investigasi masih bekerja, tim sudah jalan dan kami minta waktu dua sampai tiga bulan untuk mengungkap sehingga bisa memberikan gambaran utuh," ujar Boy, saat memberikan keterangan bersama Koordinator KontraS, Haris Azhar di Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (10/8/2016).
Boy menambahkan dalam melakukan investigasi, tim akan melakukan konfirmasi ke pengacara Freddy soal semua yang dilontarkan Freddy pada Haris.
Tim pun berharap bisa mendapatkan banyak informasi penting dari pengacara untuk ditindaklanjuti lebih jauh.
"Tim akan konfirmasi ke pengacara Freddy, karena kalau ke Freddy akan sudah tidak bisa karena sudah dieksekusi. Semoga pengacara bisa jelaskan semuanya. Termasuk kami akan telusuri berkas penyidikan hingga pledoinya," kata Mantan Kapolda Banten itu.