Cerita Muhammad Afan Arungi Lautan Susur Jejak Sejarah Kerja Sama Majapahit dengan Jepang
"Padahal dari keluarga tidak ada darah pelaut. Keluarga bilang saya orang pertama yang berani melaut,"
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muhammad Afan (18) menjalani pengalaman luar biasa saat mengikuti ekspedisi Spirit of Majapahit dari Makassar ke Jepang sejak 11 Mei hingga 10 Agustus 2016.
Pemuda kelahiran Makassar, 9 Juli 1998 tersebut mengaku ekspedisi Spirit of Majapahit adalah pelayarannya yang ketiga sepanjang hidup.
Sebelumnya ia mengikuti ekspedisi Nusantara Jaya dan Sail Tomini tahun 2015 lalu.
Ia mengaku baru berlayar tahun 2015 dan pengalaman pertama tersebut mebuatnya ketagihan.
"Padahal dari keluarga tidak ada darah pelaut. Keluarga bilang saya orang pertama yang berani melaut," ujarnya kepada Tribunnews.com di Gedung BPPT 1, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (12/8/2016).
Ia mengungkapkan kebahagiaannya bisa menjadi bagian ekspedisi Spirit of Majapahit.
Ia bangga melihat langsung bukti-bukti sejarah kerjasama bilateral antara Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Jepang pada abad ke-13.
Ia mengaku melihat sendiri perjanjian kerja sama dan perdamaian antara Majapahit dan Jepang di sebuah kastil di Okinawa.
"Itu nyata dan saya bangga pernah menelusuri jalur bersejarah ini," ucapnya.
Pemuda yang baru menamatkan pendidikannya di SMAN 5 Makassar tahun 2015 ini sempat berkisah tentang perjalanan selama 3 bulan ke Jepang.
Tantangan terbesar saat berada di laut adalah gelombang laut dan cuaca.
Ketika ikut berlayar dalam Sail Tomini dirinya mengaku sempat mabuk laut.
tetapi hal tersebut menjadi pengalaman tersendiri sampai akhirnya terbiasa.