Totok Daryanto: Mari Kita Letakkan Arcandra Tahar di Perspektif Kepentingan Indonesia
Anggota Komisi VII DPR RI dan Waketum PAN, Totok Daryanto mengatakan bahwa tidak bijak mempersoalkan kewarganegaraan Menteri ESDM Arcandra Tahar.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI dan Waketum PAN, Totok Daryanto mengatakan bahwa tidak bijak mempersoalkan kewarganegaraan Menteri ESDM, Arcandra Tahar.
"Dia asli kelahiran Minang berarti asli putra Indonesia. Dia anak hebat jenius, kita butuh orang seperti dia. Andaikan benar dia status resminya warga negara asing, menurut saya kita perlu bujuk dia agar mau kembali menjadi WNI, dan kita butuh anak-anak bangsa yang hebat seperti dia ini sebanyak-banyaknya pulang dan kita ajak membangun negeri kita yg sedang terpuruk ini," ungkap Totok Daryanto
Dikatakannya, polemik tentang Archandra Thahar jangan menjebak kita dalam kegenitan politik tetapi mari kita letakkan dari perspektif kepentingan Indonesia.
Apakah kita butuh orang seperti Archandra Thahar ataukah tidak untuk mengembangkan industri migas kita? Kalau jawabannya tidak, mari kita persoalkan ramai-ramai dan kita dongkel posisinya, tetapi kalau jawabannya "kita butuh dia" apa pun statusnya kita harus berjuang mengusahakan agar status kewarganegaraannya resmi sebagai WNI," selorohnya.
Arcandra Tahar diakuinya sudah menunjukkan iktikadnya untuk mau berjuang bersama membangun negeri kita bersama yg centang perentang urusan migasnya akibat diurus oleh orang-orang yang tidak professional.
"Ketika dia mengambil keputusan menerima tawaran Presiden untuk menjadi pembantunya sesungguhnya dia telah berkorban, karena pastilah hidup di AS secara materi lebih enak baginya dengan memegang beberapa hak paten yg komersial," paparnya.
Sementara di Indonesia diakui Totok sebagian besar rakyat frustrasi melihat sektor migas kita amburadul, dan jika kehadiran Thahar tidak membawa pengaruh kemajuan yg signifikan, dia akan dihujat orang dari Sabang sampai Merauke.
"Mari kita berempati dan meletakkan kepentingan Indonesia di atas segala-galanya. Sekali lagi ini hanya sekedar sharing pendapat agar kita dapat melihat persoalan kewarganegaraan Thahar secara proporsional dan jernih. Salam perjuangan untuk semua teman yang sangat mencintai Indonesia," urainya.