Eksklusif: Arcandra Tahar Curhat Soal Dituding Pengkhianat
Arcandra Tahar mengomentari soal pemberitaan miring yang mengarah padanya usai diberhentikan dengan hormat oleh Presiden Joko Widodo.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, A Prianggoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski diberhentikan secara terhormat dari jabatan sebagai Menteri ESDM, Arcandra Tahar masih meluangkan waktu berbicara dengan Tribunnews.com.
Pria kelahiran Padang, Sumatera Barat, 10 Oktober 1970, itu menyadari namanya menjadi pusat pemberitaan karena memiliki dwi kewarganegaraan. Dengan tenang, ia mengomentari dirinya yang dituding macam-macam.
“Sudah banyak berita yang bercerita profile saya seorang pengkhianat, berita yang menyebutkan sosok saya tidak jujur," kata Arcandra kepada Tribunnews.com lewat sambungan telepon, Selasa (16/8/2016) dini hari.
Menurut dia, pemberitaan yang memojokkannya tersebut bergulir begitu saja, tanpa ada klarifikasi kepadanya. "Saya rasa banyak pemberitaan yang tidak melakukan klarifikasi,” ungkap dia.
Pria yang pernah menjabat sebagai Presiden Petroneering, Houston, Texas, ini tak menyesal telah diberhentikan oleh Presiden Joko Widodo, Senin (15/8/2016) malam, melalui Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
“Saya tidak menyesalinya, semua sudah ada yang mengatur. Kenapa harus menyesal? Takdir itu sudah ada yang mengatur, sudah ditetapkan,” kata Arcandra.
Menurut Praktino, Presiden Jokowi memberhentikan Arcandra setelah memperoleh informasi dari berbagai sumber, menyikapi pertanyaan publik soal status dwi kewarganegarannya.
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan akan bertindak sebagai pelaksana tugas Menteri ESDM sampai diangkatnya Menteri ESDM yang baru.