Didorong Jadi Menteri ESDM, Satya Yudha: Janganlah, Jangan Saya
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Satya Widya Yudha didorong untuk duduk di posisi ESDM yang saat ini dijabat Luhut Binsar Pandjaitan.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Satya Widya Yudha didorong untuk duduk di posisi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang saat ini dijabat Luhut Binsar Pandjaitan sebagai pejabat sementara.
Kepada wartawan saat ditanya soal kemungkinan tersebut, Satya Widya tidak jelas menjawab kesiapannya jika ditunjuk.
"Janganlah. Jangan saya. Kan begini, sesuatu yang belum terjadi kan tidak perlu dijawab," kata Satya kepada wartawan di komplek parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2016).
Politikus Partai Golkar ini menyebutkan, keputusan ada di tangan Presiden Joko Widodo.
Diketahui sebelumnya isu ini muncul setelah Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto hadir di Istana Negara bertemu Jokowi, Senin (15/8/2016) malam.
"Saya berterima kasih terhadap apapun yang menjadi pikiran baik kepada saya. Tapi semua ini harus diingat kabinet kita presidensial jadi kewenangan bukan ada di ketum partai, tapi di presiden," katanya.
Sebelumnya diberitakan, rekan satu partai Satya, Fadel Muhammad menyebut, posisi Arcandra Tahar sebagai menteri ESDM cocok digantikan oleh Satya.
"Satya itu bagus, dia kan termasuk yang digadang-gadang silakan saja tidak apa-apa," katanya di Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (16/8/2016)
Fadel menilai, selain Satya masih ada anggota Komisi VII lainnya yang berpotensi untuk menggantikan Arcandra menjadi menteri. Hanya saja, Fadel menyerahkan keputusan tersebut kepada presiden.