PKS Ingin Gubernur Muslim yang Santun Pimpin Jakarta
Ketua Dewan Syuro Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS, Salim Segaf Al-Jufri, mengatakan pihaknya masih terus melakukan pengkajian.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Dalam satu sampai dua minggu ke depan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan mengummumkan, siapa yang akan diusung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 mendatang.
Ketua Dewan Syuro Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS, Salim Segaf Al-Jufri, mengatakan pihaknya masih terus melakukan pengkajian.
"Pendaftaran kan September, kita masih punya waktu satau bulan lebih. Tapi dalam satu (sampai) dua minggu ini kita akan umumkan," ujar Salim kepada wartawan, di kantor DPP PKS, Jakarta Pusat, Rabu (17/8/2016).
Calon Gubernur (Cagub) seperti apa yang akan diusung PKS, Salim mengatakan sang cagub haruslah seseorang yang punya elektabilitas tinggi. Selain itu sang gubernur juga harus seseorang yang bisa dijadikan teladan, dan bisa santun dalam tutur katanya.
"Kita anti pemimpin yang arogan, kita anti pemipin yang bahasa-bahasanya itu tidak mendidik anak bangsa, kita anti pemimpin yang tidak santun, itu kita antisipasi, siapaun dia,"terangnya.
Pemimpin yang bahasanya tidak mendidik dan arogan, identik dengan karakter Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang sudah memutuskan siap maju. Saat ditanya apakah PKS anti Ahok, Salim Segaf menyangkalnya, dan menyebut siapapun calon gubernur dengan kriteria tersebut, tidak akan didukung.
Terkait latar belakang keagamaan, PKS yang merupakan partai dengan identitas Islam itu, menegaskan bahwa mereka menginginkan seorang muslim untuk memimpin Jakarta. Pertimbangannya menurut Salim Segaf adalah berdasarkan demokrasi.
"PKS ingin pemimpin muslim, karena demokrasi ini mayoritas," terangnya.