Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Jokowi: Perikanan dan Pariwisata Nias Harus Maju

Nias kurang listrik. Sudah ada pasokan 27 megawatt. Saya akan tambah 25 megawatt lagi

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Presiden Jokowi: Perikanan dan Pariwisata Nias Harus Maju
Foto:Twitter Presiden Jokowi, @jokowi
Presiden Jokowi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Perikanan dan pariwisata Nias harus maju."

Demikian pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ditulisnya dalam akun twitter miliknya @ jokowi, saat kunjungan kerja ke Pulau Nias, Sumatera Utara, Sabtu (20/8/2016).

Bukan itu saja, Presiden Jokowi bertekad setahun kedepan akan ada tambahan listrik 50 MW di Pulau Nias.

"Kita percepat," tulis Presiden Jokowi bersamaan dengan mengunggah fotonya melalui akun twitter @jokowi beberapa menit lalu.

Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Nias, Sumatera Utara, Jumat (19/8/2016).

Kunjungan ini dimaksudkan untuk melihat langsung potensi dari daerah tersebut yang dapat ditingkatkan ke depannya.

Dalam satu sesi kegiatan yang dilakukan, Presiden Jokowi dan Ibu Negara terlihat memakai pakaian adat suku Nias berwarna kuning berpadu wotif merah.

Berita Rekomendasi

Baju adat Nias yang dipakai Jokowi dan Ibu Negara itu dinamakan Baru Oholu untuk pakaian laki-laki dan Õröba Si’öli untuk pakaian perempuan.

Pakaian adat tersebut biasanya berwarna emas atau kuning yang dipadukan dengan warna lain seperti hitam, merah, dan putih.

Dalam akun twitternya, @jokowi, Jumat (19/8/2016), Presiden Jokowi pun memamerkan kekayaan budaya Indonesia melalui keindahan baju adat Nias itu kepada warga media sosial.

Selain memakai pakaian adat dominan kuning itu, Presiden Jokowi dan Ibu Negara memakai perhiasan, baik logam maupun kain di bagian kepala.

Bahkan Presiden Jokowi melemparkan pertanyaan kepada warga medsos, "keren tidak?"
"Saya dan Ibu Iriana mengenakan baju daerah Nias. Warnanya mentereng banget. Keren nggak?" demikian Jokowi tulis dalam akun twitternya.

Dalam kunjungannya ke Pulau Nias, Jokowi menjawab keluhan masyarakat dan Pemda setempat mengenai kekurangan listrik, dimana yang tersedia hanya 27 megawatt sementara yang dibutuhkan 50 megawatt, Presiden langsung berjanji akan segera memenuhinya.

"Nias kurang listrik. Sudah ada pasokan 27 megawatt. Saya akan tambah 25 megawatt lagi. Oktober harus selesai," tulis Jokowi.

Dalam sambutannya saat berdialog dengan pemerintah daerah, masyarakat, dan tokoh adat setempat di Pendopo Kabupaten Nias, Presiden Jokowi meminta kepada pemerintah daerah setempat agar fokus terhadap pengembangan potensi pariwisata tersebut.

“Saya lihat dari atas pas turun, potensi terbesar ada dua menurut saya. Pertama, pariwisata. Kedua, perikanan. Dua ini kita harus fokus,” tutur Presiden seperti dikutip dari laman Setkab.

Presiden meyakini, bila Kabupaten Nias ini fokus pada dua potensi tersebut, pertumbuhan ekonomi daerah tersebut akan meningkat dengan tajam. Presiden pun meminta pembangunan industri cold storage di daerah tersebut perikanan agar dapat segera dimulai.

Namun Presiden mengingatkan, selain faktor keamanan, faktor keterbukaan menerima investasi juga diperlukan.

“Faktor dalam menerima wisatawan juga harus terus disampaikan ke masyarakat,” ujarnya.

Soal Jalan

Menyinggung kondisi infrastruktur jalan dalam memaksimalkan potensi wisata di Nias, Presiden Jokowi menegaskan saat ini sudah tidak ada masalah yang berarti.

”Tadi saya lihat di beberapa ruas jalan, di sini insha Allah tidak ada masalah,” katanya.

Sementara terkait keluhan masyarakat dan Pemda setempat mengenai kekurangan listrik, dimana yang tersedia hanya 27 megawatt sementara yang dibutuhkan 50 megawatt, Presiden langsung berjanji akan segera memenuhinya.

“Saya jawab langsung tadi. Saya tambah 25 megawatt. Yang sekarang ada 27, saya tambah 25 megawatt. Selesai nanti bulan Oktober,” ujar Presiden.

Ternyata, persoalan kekurangan listrik di Kabupaten Nias tak berhenti sampai di situ.

Rupanya, pemerintah daerah setempat telah memperhitungkan kebutuhan listrik daerah apabila proyek pariwisata daerah tersebut berhasil berkembang.

“Kalau pariwisata di sini berkembang, masih kurang 25 megawatt,” ujar Presiden menirukan laporan yang diterimanya tersebut.

Presiden pun akhirnya menyanggupi untuk menambahkan sebesar 25 megawatt lagi pada akhir 2017.

Sehingga total jumlah pasokan listrik yang akan dibangun pemerintah di Kabupaten Nias hingga akhir 2017 ialah sebesar 50 megawatt.

Namun demikian, Presiden meminta pemerintah daerah setempat untuk juga berusaha mendatangkan investor yang mampu memajukan pariwisata daerah tersebut.

“Datangkan investor yang berkaitan dengan pariwisata, hotel-hotel, semua harus segera masuk. Tapi Pak Bupati dan gubernur memang rajin, waktu saya bicara ternyata sudah disiapkan,” ujarpnya.

Sementara terkait persoalan runway bandara yang tidak mendukung kehadiran pesawat-pesawat besar, Presiden Jokowi menyanggupinya.

Ia menyebutkan, ada tahap pertama, pemerintah akan menambahkan panjang runway Bandara Binaka sepanjang 2.200 meter.

Kemudian, pada tahap berikutnya, pemerintah menyanggupi untuk kembali menambahkannya sepanjang 2.800 meter.

“Ditambah jadi 2.200 di tahap pertama. Itu yang bomber sudah bisa masuk. Tahun depannya saya tambah 2.800. Berarti semua pesawat sudah bisa turun,” kata Presiden.

Saat berkunjung ke Pulau Nias itu, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas