Kisah Bian dan Bizi Siapkan Mobil Untuk Arak Tontowi-Butet Hanya Satu Malam
Rian dari Bizi Advertising bekerja keras mengubah tampilan mobil double decker milik pemerintah Kota Bandung.
Penulis: Valdy Arief
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rian dari Bizi Advertising bekerja keras mengubah tampilan mobil double decker milik pemerintah Kota Bandung.
Bersama lima rekannya, kendaraan wisata yang semula berwarna biru muda diubah bernuansa merah putih dengan sedikit corak biru hijau.
Tidak mudah mengubah tampilan mobil yang sedianya menjadi alat transportasi pawai para atlet olimpiade 2016.
Apalagi, perubahan tampilan corak harus selesai sebelum arak-arakan para atlet olimpiade 2016 menuju Istana dilakukan.
"Sudah seperti Roro Jongrang buat candi," kata Rian sambil tersenyum di kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (22/8/2016).
Wawan Ismanto dari The Squad Design mengaku, perubahan tampilan mobil pawai diminta langsung Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jumat (19/8/2016) lalu.
Setelah ada permintaan tersebut, konsultan advertising tersebut langsung membuat tiga desain untuk ditawarkan ke Kemenpora.
"Mereka langsung setuju dengan satu desain kami," katanya.
Menurut Wawan, meski mobil double decker berbentuk unik, pengerjaan mendesain tampilan berjalan lancar.
"Mobilnya baru sampai Minggu sore. Langsung kami ukur dan mulai dikerjakan," ucapnya.
Biaya untuk mengubah tampilan luar mobil menelan dana hingga Rp 45 juta.
Bus yang digunakan untuk pawai adalah bus Bandros milik pemerintah Bandung.
Bus tersebut merupakan bagian dari sosialisasi from Jakarta to Bandung.
Karena Bandung akan menjadi tuan rumah PON 2016.
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nachrowi menuturkan, mobil yang panjangnya sekitar lima meter itu akan digunakan untuk mengarak para peraih medali dan atlet lainnya asal Indonesia dalam Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil.
Mobil tersebut akan membawa para atlet setiba di Tanah Air, Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (23/8/2016).
Mereka akan langsung dibawa menuju kantor Kemenpora.
Satu hari berselang, dengan kendaraan yang sama, para atlet diboyong menuju Istana Kepresidenan demi bertemu Presiden Joko Widodo.
"Karena kepadatan jadwal beliau (Joko Widodo), maka baru bisa bertemu para atlet pada Rabu," ungkapnya.
Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Gatot S Dewa Broto menuturkan bus serupa ada di Yogyakarta dan Solo.
"Namun karena Bandung lebih dekat, kami pinjam punya mereka saja," katanya. (m bahrir/valdi arief)