Pelaku Bom Bali Minta Masyarakat Tidak Mengucilkan Mantan Teroris
Pelaku Bom Bali, Ali Imron mengakui adanya pengalaman diskriminatif mantan teroris yang sudah ke luar tahanan.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaku Bom Bali, Ali Imron mengakui adanya pengalaman diskriminatif mantan teroris yang sudah ke luar tahanan.
Ali Imron sendiri masih mendekam di sel tahanan Polda Metro Jaya.
"Dari cerita kawan-kawan yang sudah keluar. Dari masyarakat yang tidak mengerti jadi bersikap lebay kalau teroris itu bukan Islami," kata Ali Imron di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (25/8/2016).
Ali Imron menilai rekan-rekannya masih Islamis tetapi memiliki kesalahan yang harus dibenarkan.
Kesalahan itu terkait dengan pemikiran mereka.
"Kalau mereka dibilang enggak Islamis, marah mereka. Karena mereka berjuang untuk Islam," tuturnya.
Mengenai kehadirannya di Pansus RUU Terorisme, Ali Imron mengatakan dirinya memceritakan pengalaman dan fakta terorisme yang dialami terkait Bom Bali.
"Maka saya hanya menceritakan faktanya, jadi sesuai yang terjadi," kata Ali Imron.
Ali menilai RUU Terorisme diperlukan terutama mengenai pencegahan dan penanggulangan aksi tersebut.
Menurutnya, revisi tersebut sebaiknya lebih menitikberatkan pencegahan penyebaran keyakinan terorisme atau radikalisme.
"Karena bahaya, karena sekarang bertambahnya orang yang terlibat terorisme itu karena ada ceramah, karena ada doktrin, kalau itu tidak ada peraturan atau hukum, ya semakin hari semakin bertambah," imbuhnya.