Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita di Balik Pengungkapan Prostitusi Anak untuk Kaum Gay

Jenderal bintang tiga ini melanjutkan, anggotanya dari Cyber Crime lalu melakukan penyamaran dan memesan enam anak-anak pada AR.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Cerita di Balik Pengungkapan Prostitusi Anak untuk Kaum Gay
Tribunnews.com/Theresia Felisiani
?Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak Agustus 2016 lalu, ‎Patroli Cyber Bareskrim Polri mulai mengendus bisnis prostitusi online yang menawarkan anak pria bagi kaum gay melalui Facebook.

Selama beberapa minggu, Bareskrim terus memantau akun Facebook milik AR, muncikari dari jaringan yang membawahi 99 anak tersebut.

Hingga akhirnya dilakukan penyamaran, dimana anggota Polri menjalin komunikasi dengan AR melalui Facebook lalu memesan anak-anak tersebut untuk memancing AR.

"Jadi Patrolinya itu awal Agustus kami sudah memantau Facebook AR. Kami curigai dia menjajakan anak untuk kaum Gay. Akhirnya kami pancing dan tertangkaplah AR serta tujuh korban," beber Kabareskrim Komjen Ari Dono, Kamis (1/9/2016) di Mabes Polri.

Jenderal bintang tiga ini melanjutkan, anggotanya dari Cyber Crime lalu melakukan penyamaran dan memesan enam anak-anak pada AR.

Kemudian disetujuilah harga per anaknya Rp 1,2 juta dan anggota membayar uang muka lalu AR mengajak bertemu di sebuah hotel di Cipayung, Puncak, Jawa Barat.

"Anggota menyamar dan memesan enam anak, AR minta dibayar separo dulu melalui transfer rekening. Lalu AR menentukan hotel CA di Puncak, Bogor yang dianggap aman," bebernya.

BERITA TERKAIT

Saat itulah, anggota menangkap AR yang juga residivis kasus Tindak Pidana perdagangan Orang (TPPO) dan sempat menjalani hukuman selama dua tahun di Lapas Paledang, Bogor, Jawa Barat.

Menurut Ari Dono, penggeledahan dan penggerebekan di Hotel CA berlangsung cepat.

Setelah diamankan baik AR maupun tujuh korban terdiri dari satu dewasa dan enam dibawah umur langsung dibawa menggunakan mobil.

"Tersangka AR langsung dibawa ke Bareskrim, diperiksa. Kalau korban dibawa untuk menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan seperti cek darah dan ditempatkan di rumah aman," terangnya.

Lebih lanjut, Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Agung Setya mengatakan penyidik akan memeriksa ‎pihak hotel terkait kasus tersebut.

"Kami akan periksa hotelnya, apakah mereka mengetahui atau tidak. Karena sepertinya setiap kali AR selalu memakai hotel itu untuk pertemuan dengan pelanggan," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas