Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapolri Beberkan Video Freddy Budiman di Komisi III DPR

Tito mengatakan Polri telah membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) setelah pernyataan Haris Azhar menjadi viral di media sosial.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kapolri Beberkan Video Freddy Budiman di Komisi III DPR
Tribunnews.com/Fitri Wulandari
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian 

"Kalau benar itu kesalahan fatal," ujar Tito.

TPF Mabes Polri terdiri dari 15 orang ditambah tiga eksternal yaknj Anggota Kompolnas Poengky Indarti, Setara Institute Hendardi dan Akademisi Effendi Ghazali. Mereka melakukan investigasi dengan melakukan klarifikasi dengan mantan Kalapas dan pemeriksaan 11 napi di Lapas Tangerang, Cipinang dan Salemba.

"Lalu aliran dana PPATK. Kita belum menemukan ada aliran dana ke Polri. Ada video dari Menkumham Yasonna lalu saya serahkan ke irwasum, silahkan menonton sama-sama," tuturnya.

Dalam video tersebut, Tito mengatakan Freddy tidak menyebutkan aliran dana.

Video itu hanya menceritakan Freddy yang mulai berubah dari status preman kemudian bertobat di lapas.

Adapula, kata Tito, Freddy menyebut tahu ada dua nama anggota Polri berpangkat perwira tinggi dan menengah.

"Dia (Freddy) bilang tahu. Menurut dia tahu kegiatan dia. Tapi tidak jelas. Tahu mendapatkan setoran? atau tahu karena ditangkap?" tanyanya.

Berita Rekomendasi

Tito mengatakan dua anggota tersebut sudah diperiksa. Keduanya yang menangkap Freddy tiga kali.

Dimana, dua kali penangkapan berada di Cipinang dan satu di Nusakambangan.

"Satu nama bukan hubungan jaringan narkoba dan uang tapi kebijakan Lapas ada buayannya. Ia (Freddy) bilang daripada lapas buayanya, cukup Lapas Nusakambangan diperketat," imbuhnya.

Tito mengatakan belum menerima adanya aliran dana senilai Rp90miliar.

TPF sendiri masih bertugas selama sebulan kedepan.

Mabes Polri juga akan berkoordinasi dengan keluarga Freddy Budiman terkait video serta PPATK untuk mencari informasi transaksi keuangan yang mencurigakan.

"Termasuk dengan BNN bahwa ada informasi keluarga juga memiliki rekaman video. Nah kita ingin berkoordinasi apakah mungkin ada video tersebut kita peroleh kalau betul-betul kemudian melakukan pemeriksaan ulang apa yang didapat oleh tim hasil analisa terhadap aliran dana TPPU yang sedang ditangani Bareskrim," jelas Tito.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas