Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penemuan Gudang Obat Palsu Menunjukkan Lemahnya Pengawasan dari BPOM dan Kemenkes

Anggota Komisi IX DPR RI, M Iqbal mengaku sangat prihatin dengan ditemukannya gudang obat palsu di Banten.

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Penemuan Gudang Obat Palsu Menunjukkan Lemahnya Pengawasan dari BPOM dan Kemenkes
KOMPAS IMAGES
Bareskrim Polri bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan merilis penggerebekan lima gudang obat palsu dan ilegal di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (6/9/2016). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI, M Iqbal mengaku sangat prihatin dengan ditemukannya gudang obat palsu di Banten.

Menurut dia, masih berlangsungnya peredaran obat palsu atau tidak berizin tentu sangat disesalkan.

"Ini menunjukkan bahwa pengawasan yang dilakukan Badan POM dan Kementerian Kesehatan terhadap peredaran obat-obatan masih lemah," kata Iqbal di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (8/9/2016).

Padahal menurut Iqbal, pemerintah seharusnya berkaca dari kasus peredaran vaksin palsu dengan meningkatkan pengawasan yang lebih intensif agar kasus-kasus seperti obat palsu, vaksin palsu ataupun penggunaan zat berbahaya di makanan tidak terjadi lagi di masa datang.

Selain itu, kata Iqbal, harus ada tindakan hukum yang bisa membuat efek jera pelaku.

Dikatakannya, dalam menyikapi persoalan obat palsu dan vaksin palsu yang meresahkan masyarakat saat ini DPR telah membentuk panja vaksin dan obat palsu.

Berita Rekomendasi

"Persoalan obat palsu ini kan bukan yang pertama kali dan sepertinya berulang-ulang terus, makanya kita bentuk panja untuk lebih mengetahui dimana akar persoalannya," tuturnya.

Panja tersebut kata Iqbal dimaksudkan untuk mengetahui apakah pengawasannya dari Badan POM lemah atau kewenangan Badan POM yang masih terbatas.

"Jadi nanti hasil Panja menjadi rujukan untuk melakukan penguatan Badan POM agar tidak terjadi tumpang tindih dengan Kementerian Kesehatan di dalam pengawasan khususnya pengawasan terhadap obat-obatan," ujar dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas