Pengemudi Avanza Korban Ledakan Truk Tangki Sempat Minta Ganti Kampas Kopling
"Sebenarnya di Sidoarjo juga ada mess, tapi beliau lebih sering pp (pergi pulang)"
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Satu-satunya korban tewas dalam kecelakaan yang terjadi di tol Sidoarjo Km 33 diketahui bernama Nur Lutfianto, warga Jl Marhaban V/7 GKB, Gresik.
Lutfi, begitu korban tersebut dipanggil bekerja sebagai Kepala Teknik PT Teknik Umum, sebuah perusahaan kontraktor yang berbasis di Jalan Karangbarong, Surabaya.
Berdasarkan penuturan Sugiyarto, wakil kepala cabang PT Teknik Umum yang juga rekan kerja korban, Lutfi rencananya akan berangkat menuju PT Sampoerna yang berlokasi di Sukorejo, Pandaan, Pasuruan.
PT Teknik Umum dan PT Sampoerna telah menjalin kerjasama kontruksi mekanik elektrikal selama beberapa tahun terakhir.
Meski berdomisili di Gresik, Lutfi memang lebih terbiasa berangkat ke Pasuruan langsung dari kediamannya.
"Sebenarnya di Sidoarjo juga ada mess, tapi beliau lebih sering pp (pergi pulang)," ujar Sugiyarto, di RS Bhayangkara Pusdik Gasum, Porong, Sidoarjo, Kamis (8/9/2016).
Sugiyarto menceritakan, tak ada firasat apapun yang ditunjukkan korban sebelum kejadian laka lantas yang terjadi di tol Surabaya - Sidoarjo tersebut.
"Saya bertemu beliau terakhir kemarin (Rabu, 7/9/2016) pagi. Cuma ngobrol soal proyek," tandasnya.
Pihaknya mengaku mendapat informasi awal kecelakaan dari media.
Meskipun belum mengetahui bahwa korban tersebut rekannya, Sugiharto langsung menghubungi nomor ponsel korban.
"Kami juga hitung waktu berangkat beliau dengan dugaan tempat kecelakaan, kok pas. Dari situ kami langsung hubungi nomor korban. Ternyata sudah tidak aktif," cerita Sugiyarto.
Sugiyarto telah mengenal sosok Lutfi selama 20 tahun. Dia pun memuji karakter sahabatnya tersebut yang disebutkannya sebagai seorang yang disiplin. "Dia memang serius tapi terlihat santai," ujarnya.
Dia mencontohkan satu di antara kebiasaannya terkait mobil. Dua hari sebelum kejadian (Selasa, 6/9/2016), Lutfi sempat meminta sopirnya untuk memperbaiki kampas kopling mobilnya.
"Katanya terlalu dalam. Jadi dia meminta sopir untuk menyetel ulang kopling mobilnya," cerita Sugiyarto.
Mobil yang dimaksud adalah Toyota Avanza berplat nomor L 1262 WF, mobil yang kemudian terlibat kecelakaan dengan truk tangki Pertamina dan akhirnya terbakar.
Mobil tersebut ternyata juga merupakan kendaraan dinas perusahaan.
"Demi keselamatan di jalan, beliau memang sangat peduli dengan kenyamanan berkendara," lanjutnya.
Oleh karena itu, rekan kerja korban pun tak ada yang mengira bahwa Lutfi akan "meninggalkan" tugasnya dengan lebih cepat. "Tak ada tanda-tanda apapun," jelasnya.
Puluhan rekan kerja korban, baik dari PT Teknik Umum maupun PT Sampoerna pun terlihat berada di sekitar Rumah sakit. Mereka tengah menunggu hasil otopsi korban.
"Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi kami," katanya.