Aduan Masyarakat ke Ombudsman Masih Rendah, Ternyata Ini Penyebabnya
Ketua Ombudsman Republik Indonesia (ORI), Amzulian Rifai mencatat jumlah aduan masyarakat Indonesia kepada ORI masih rendah.
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Ombudsman Republik Indonesia (ORI), Amzulian Rifai mencatat jumlah aduan masyarakat Indonesia kepada ORI masih rendah yakni baru mendekati angka 10 ribu di tahun 2016 ini.
Tahun lalu bahkan hanya ada 6549 aduan ke ORI.
"Austria yang penduduknya hanya berkisar 8 juta jiwa saja aduan ke ombudsmannya tak pernah kurang dari angka 20 ribu per tahun," jelasnya saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (16/9/2016).
Akan tetapi ia mengapresiasi kenaikan jumlah aduan pada tahun ini.
Menurutnya hal tersebut menunjukkan masyarakat semakin paham kinerja negara dan pemerintahan sekaligus ingin ikut andil memajukannya lewat kritik.
"Dari jumlah aduan itu paling banyak menju ke pemerintah daerah, lalu institusi kepolisian RI, dan lembaga atau perseorangan yang mengurusi pertanahan," ungkapnya.
Ia juga menjelaskan rendahnya jumlah aduan ke ORI juga sejalan dengan rendahnya pemahaman masyarakat akan fungsi ORI sebagai lembaga pengawas penyelenggaraan negara dan pemerintahan.
"Banyak yang mengadu tapi tidak diselesaikan lewat mekanisme internal. Harusnya pengadu melaporkan masalah ke institusi terkait dan diselesaikan secara internal terlebih dahulu. Baru kalau mentok lapor ORI," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.