Istri Irman Gusman Beberkan Keanehan Petugas KPK Tangkap Suaminya
Liestyana mengaku bahwa tiga hari belakangan merupakan hari-hari yang berat bagi ia dan keluarga.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Liestyana Rizal Gusman tak bisa menahan kesedihan saat menceritakan kronologi penangkapan suaminya, Irman Gusman, oleh KPK pada Sabtu (20/9/2016) dini hari.
Pasalnya, menurut Liestyana, kejadian pada Sabtu dini hari itu tidak disangka-sangka.
Sebelum menceritakan kronologis kedatangan KPK, Liestyana mengaku bahwa tiga hari belakangan merupakan hari-hari yang berat bagi dia dan keluarga.
Berani mengungkapkan kronologis kejadian penangkapan suaminya pun membutuhkan energi yang cukup besar.
"Tiga hari ini merupakan hari penderitaan bagi kami sekeluarga. Saya mau menjelaskan ini karena agar semua mendapat gambaran dari dua sisi," kata Liestyana di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (20/9/2016).
Sebelum KPK datang ke rumahnya, Liestyana mengaku sedang menjalankan ibadah salat Isya sebelum tidur.
Selesai salat, ia mengingatkan sang suami Irman Gusman untuk menutup pintu karena ada satu pintu yang belum ditutup di rumahnya.
"Saya bilang ke suami (Irman) 'Pah belum tutup pintu?' Saat suami saya menutup pintu terdengar orang teriak-teriak yang ternyata petugas KPK," tuturnya.
Petugas KPK yang masuk ke rumahnya, kata Liestyana, teriak-teriak menuduh suaminya sebagai tersangka.
Suaminya, dituduh menerima suap dari pengusaha yang saat itu baru saja selesai bertandang ke rumah Irman.
"Petugas KPK itu teriak-teriak. 'Bapak kami tangkap, bapak terima suap'," kata Liestyana menirukan ucapan petugas KPK.
Liestyana yang saat itu mendengar teriak-teriak pun segera menyambangi suaminya.
Dia spontan menanyakan surat tugas para petugas KPK tersebut.
Keanehan pun didapat Liestyana saat ditunjukkan surat tugas para petugas KPK itu.
Pasalnya surat tugas penangkapan bukan ditujukan untuk suaminya melainkan nama orang lain yang tertera.
"Saya tanya mana surat tugas mereka. Surat tangkap suami saya tertera nama Tanto yang tertanggal 24 Juni 2014. Saya pun merasa aneh," tuturnya.
Yang lebih aneh lagi, petugas KPK tersebut kata Liestyana adalah saat ditanya Pamdal kediaman Irman Gusman menyatakan akan menangkap Tanto.
Namun pada kenyataannya, Irman lah yang ditangkap pada Sabtu dini hari itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.