Pelaku UMKM Manfaatkan Gebyar Bazar PON XIX 2016
Gebyar Bazar PON XIX 2016 di halaman Kompleks Olahraga Si Jalak Harupat dimanfaatkan oleh puluhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Gebyar Bazar PON XIX 2016 di halaman Kompleks Olahraga Si Jalak Harupat dimanfaatkan oleh puluhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari Kabupaten Bandung untuk mempromosikan produknya sampai ke tingkat nasional.
Pedagang berharap jumlah pengunjung bisa terus ditingkatkan, namun even ini diapresiasi oleh kalangan pelaku UMKM karena mereka bisa berdagang tanpa dipungut biaya. Pengrajin mainan dari limbah kayu asal Kecamatan Banjaran, Kurdaman, mengatakan dia mendapat lokasi gerai di bazar tersebut tanpa membayar biaya sewa sepeser pun untuk menggelar dagangannya di salah satu gerai bazar tersebut.
"Makanya tidak ada istilah rugi. Untuk dagangan jenis mainan unik ini, cukup diminati pengunjung yang kebanyakan memang ibu-ibu dan anak-anak. Memang untuk sekelas bazar pada event nasional, ini terbilang sepi. Beberapa barang luks, katanya susah terjual," kata Kurdaman saat ditemui di gerainya, Kamis (22/9/2016).
Kurdaman mengatakan pernah hanya bisa menjual empat unit mainan kayunya dalam sehari, karena saat itu hujan besar turun berlangsung lama dan sedikit pengunjung yang datang. Namun pada Sabtu dan Minggu, dia bisa menjual sampai 27 unit mainan per hari, dengan harga Rp 25 ribu per mainan.
"Dalam event ini, saya bertemu pengunjung asal Kota Bandung yang memesan 90 unit mainan. Belum termasuk pemesan mainan ini dari berbagai wilayah lainnya. Kebanyakan memesan untuk keperluan PAUD atau TK," katanya.
Mainan berbentuk hewan, dinosaurus, bahkan figur wayang yang dijualnya ini terbuat dari limbah kayu mahoni dari tempat pembuatan kusen. Kemudian dibentuk sedemikian rupa sehingga bisa digerakan hanya oleh gaya gravitasi.
Dalam event yang sama, di gerai Malabar Mountain Coffee, bahkan secangkir kopi arabika disuguhkan secara gratis kepada para pengunjung. Gerai ini hanya menjual roasted kopi dalam bentuk bubuk kepada pengunjung dengan harga Rp 200 ribu sampai Rp 290 ribu per kilogram.
Pengelola gerai tersebut, Banny, mengatakan Malabar Mountain Coffee memanfaatkan event ini untuk menarik minat konsumen baru terhadap kopi yang dijualnya. Banny memilih memberikan secangkir kopi kepada para pengunjung daripada menjualnya.
"Tujuan kami biar dapat buyer baru, dari pengelola cafe atau pengusaha lainnya. Promosi lah istilahnya. Kami sudah dapat beberapa pemesan, jadi bukan menjual kopi di sini utamanya. Kalau yang datang ke event ini kebanyakan ibu-ibu. Ya kami meramaikan saja," katanya.
Selama ini, Malabar Mountain Caffee yang memiliki 70 hektare kebun di Pangalengan memiliki cafe di Bogor. Dia dan UMKM lainnya dari Kabupaten Bandung ini diundang oleh Dinas UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung untuk mengisi gerai tanpa dipungut biaya sewa.
Sebelumnya, Bupati Bandung Dadang M Naser menyampaikan dukungannya kepada para pelaku UMKM karena telah turut meningkatkan geliat perekonomian pada PON XIX 2016. Bersamaan dengan itu Bupati menyampaikan bahwa bazar ini merupakan ajang promosi produk-produk terbaik dari Kabupaten Bandung. "Beberapa produk seperti fesyen, industri kreatif dan kerajinan rakyat, kepariwisataan, hasil pertanian, perkebunan, juga kaulinan barudak, masih bisa dikembangkan. Produk-produk Kabupaten Bandung, sesungguhnya masih bisa dikembangkan," katanya.
PON dan Pembangunan Ekonomi
Ajang Gebyar Bazar PON XIX 2016 di halaman Kompleks Olahraga Si Jalak Harupat bagi pelaku usaha UMKM ini seiring dengan upaya Pemprov Jabar mendorong pertumbuhan ekonomi sebagai efek positif menjadi tuan rumah.
Pemprov Jabar dalam berbagai kesempatan menegaskan target sukses pembinaan dengan melahirkan atlet profesional, sukses prestasi dengan perolehan medali, sukses sebagai penyelenggara serta sukses dalam hal mendorong perekonomian masyarakat khususnya di 15 kabupaten/kota yang menjadi tempat pelaksanaan pertandingan. Target sukses dalam mendorong perekonomian didukung penuh oleh Bank BJB (Bank Jabar-Banten) merupakan salah satu perusahaan yang menjadi sponsor utama.
Bank BJB sebagai salah satu sponsor utama PON XIX 2016 menggelar ajang kompetisi lomba penulisan untuk para jurnalis yang terlibat dalam peliputan acara tersebut. Lomba ini ditujukkan untuk mengapresiasi karya para jurnalis baik jurnalis dari media cetak maupun jurnalis media online.
Penyelenggaraan lomba penulisan antar jurnalis ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk turut meramaikan multievent empat tahunan PON XIX. Oleh karenanya lomba hanya berlangsung dari tanggal 17-29 September 2016 di mana pemenangnya akan ditentukan setiap dua hari dan berhak mendapatkan hadiah sebesar Rp 1.000.000.
Senior Vice President Divisi Corporate Secretary Hakim Putratama mengatakan bahwa lomba ini adalah bentuk dukungan dan penghargaan bjb kepada para jurnalis yang selama ini telah mendukung Bank BJB, terutama atas semangat dan konsitensinya mengabarkan kiprah dan kontribusi BJB untuk negeri ini kepada masyarakat.
Lebih lanjut Hakim menjelaskan, tema yang akan diusung pada lomba penulisan ini adalah "Bank BJB, PON dan Pembangunan Ekonomi" dengan sub tema, Implementasi Bank BJB dalam mensukseskan PON XIX 2016, kontribusi Bank BJB dalam pembangunan ekonomi nasional dan peran aktif UMKM binaan BJB pada PON XIX 2016.
"Kami berharap adanya ajang lomba ini dapat menghasilkan karya-karya jurnalistik yang dapat mendorong dan memperluas wacana masyarakat terkait dengan bank bjb, kesuksesan PON dan pembangunan ekonomi di Indonesia,” kata Hakim, di Media Center Utama PON XIX di Trans Luxury Hotel, Senin (19/9/2016).
Sebagai salah satu bank nasional yang saat ini berada pada posisi 15 bank terbesar, kinerja bank yang dipimpin oleh Ahmad Irfan selaku Direktur Utama itu terus menunjukkan tren positif. Bank BJB berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih pada triwulan II 2016 sebesar 56,5 persen (year on year). Tingkat permodalan Bank BJB saat ini tergolong sehat dan kuat, di mana pada akhir Juni 2016 lalu, Rasio Kecukupan Modal (CAR) Bank BJB tercatat sebesar 17,7 persen dan Rasio Kredit Bermasalah (NPL) berhasil turun menjadi sebesar 2,0 persen.
Informasi lebih lengkap mengenai kinerja Bank BJB bisa klik disini.
(Tribun Jabar/Sam/Set)