Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perbaikan Tanggul Sungai Cimanuk Selesai Tiga Minggu Lagi

Pekerjaan sempat mengalami kesulitan akses masuk terutama untuk mengangkut material karena tingginya aktifitas evakuasi dan distribusi relief.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Perbaikan Tanggul Sungai Cimanuk Selesai Tiga Minggu Lagi
TRIBUN JABAR/DENI DENASWARA
Sejumlah warga mengamati deretan rumah yang roboh akibat gusuran banjir bandang yang berdiri di pinggiran sungai Cimanuk, Kecamatan Tarogong, Kabupaten Garut, Rabu (21/9). Banjir bandang yang melanda Garut terjadi pada Selasa (20/9) malam yang sebelumnya terjadi hujan deras di sebagian wilayah Jawa Barat. Jumlah sementara warga yang meninggal 20 orang. TRIBUN JABAR/DENI DENASWARA 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Tim Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimancis menemukan 3 titik tanggul banjir yang putus di Sungai Cimanuk. Rencananya kebocoran masih dalam proses perbaikan.

BBWS Cimancis sudah mempersiapkan 1100 bronjong, 2000 karung, dan alat berat yang sudah bekerja sejak siang hari tanggal 25 September 2016.

Material berupa batu, dan pasir sudah mulai masuk ke lokasi termasuk bronjong kawat dan karung dititipkan di Posko Kostrad, Jalan Pembangunan, depan RSUD Dr. Slamet.

Pekerjaan sempat mengalami kesulitan akses masuk terutama untuk mengangkut material karena tingginya aktifitas evakuasi dan distribusi relief. Disamping itu, ketinggian air belum memungkinkan untuk bekerja.

"Target penyelesaian yang diberikan oleh Dirjen SDA untuk tim Tanggap Darurat BBWS adalah 3 minggu sejak mulai kerja,” ujar Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan BBWS Cimancis Ditjen SDA Kementerian PUPR Kasno, Selasa (27/9/2016).

Untuk itu, Kasno mengatakan bahwa tim perlu dukungan pengaturan lalu lintas dari aparat untuk penyediaan akses kerja dan mengurangi volume lalu lintas di Jalan Pembangunan. Jika situasi tidak dapat diatasi, kegiatan hanya bisa dilakukan pada malam hari dengan catatan ketinggian muka air memungkinkan.

"Pembebasan tanah pada bantaran sungai perlu dilakukan untuk mempersiapkan penanganan permanen dan akses kerja untuk inspeksi atau pemeliharaan," ungkap Kasno.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas