Kasus Dimas Kanjeng Cerminan Masyarakat Kehilangan Rasionalitas
Karakter ini yang membuat sosok penuh mitos seperti Dimas mampu menghipnotis banyak orang bahkan seorang sekelas Marwah Daud, Doktor lulusan Amerika
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
![Kasus Dimas Kanjeng Cerminan Masyarakat Kehilangan Rasionalitas](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/dimas-kanjeng-diperiksa-polda-jatim_20160928_192430.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus Dimas Kanjeng menunjukkan masyarakat kehilangan rasionalitas dan etos kerja. Demikian dikatakan Anggota Komisi VIII DPR Maman Imanulhaq melalui pesan singkat, Kamis (29/9/2016).
Maman mengatakan kasus Dimas sebagai cermin masyarakat mudah terbuai dengan hal yang bersifat supranatural.
"Karakter ini yang membuat sosok penuh mitos seperti Dimas mampu menghipnotis banyak orang bahkan seorang sekelas Marwah Daud, seorang Doktor lulusan AS," kata Maman.
Ia pun meminta semua kalangan terutama pemerintah terus menjaga akal sehat, meningkatkan etos kerja dan menguatkan upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Untuk diketahui, Kamis (22/9/2016), Brimob Polda Jatim mengerahkan 600 anggotanya untuk menggerebek Padepokan Kanjeng Dimas Taat Pribadi.
Kanjeng Dimas Taat Pribadi ditangkap berdasarkan laporan polisi di Probolinggo pada 6 Juli 2016, atas dugaan keterlibatan dalam perencanaan pembunuhan terhadap dua mantan santrinya yakni Abdul Gani dan Ismail.
Dalam pembunuhan itu, tersangka Kanjeng Dimas Taat Pribadi memerintahkan anak buahnya bernama Wahyu untuk menghabisi Abdul Gani dan Ismail, mereka berencana membongkar mengenai penggandaan uang yang dilakukan sang guru.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.