Cerita Anggota DPR RI Setelah Kunjungi Langsung Padepokan Dimas Kanjeng
Komisi III DPR RI mendatangi langsung Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Ini yang mereka temukan.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Malvyandie Haryadi
![Cerita Anggota DPR RI Setelah Kunjungi Langsung Padepokan Dimas Kanjeng](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/geger-padepokan-dimas-kanjeng-taat-pribadi_20161003_122538.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi III DPR RI mendatangi langsung Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Kedatangan rombongan Komisi III ke padepokan Dimas Kanjeng bukan hanya menyoroti persoalan hukum tetapi juga masalah sosial yang terjadi di sana.
"Kita datang langsung ke padepokan dan kita melihat ini bukan saja masalah hukum tetapi juga masalah sosial," kata anggota Komisi III DPR, Risa Mariska saat dikonfirmasi, Senin (3/10/2016).
Politikus PDI Perjuangan itu menceritakan, di padepokan Dimas Kanjeng banyak tenda-tenda yang dibangun oleh para pengikut Taat Pribadi yang datang dari luar pulau Jawa.
Mereka datang ada yang memang menunggu pencairan uang, ada pula yang datang untuk beribadah.
"Mereka ada yang satu bulan sekali datang bahkan ada pula yang sudah dua tahun menetap disana. Dari segi sosial tentu ini menjadi permasalahan yang harus segera ditindaklanjuti karena disana bukan saja orang-orang dewasa yang datang tetapi ternyata mereka juga membawa anak-anak mereka," tuturnya.
Menurut Risa, para anak-anak ditempatkan di tenda-tenda yang berukuran sangat kecil, ada pula yang terbuat dari bambu seperti kandang kambing.
Yang memprihatinkan, tempat MCK (mandi cuci kakus) mereka juga seadanya.
Hal ini tentu membawa masalah baru karena tenda-tenda tersebut tidak sehat dan anak-anak juga tidak dapat mengikuti sekolah dengan baik karena harus mengikuti orang tuanya yang berada di padepokan.
Mengenai kasus penggandaan uang dan kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Taat Pribadi, lanjut Risa, komisi III menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk menanganinya.
"Terkait masalah sosial yang ada di padepokan kami berharap pemerintah pusat segera turun dan mengambil sikap untuk segera menyelesaikannya," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.