Staf Sanusi Samarkan Istilah Uang Suap Dengan Kata Kue
Untuk menyamarkan pembicaraan rahasia, staf pribadi anggota DPRD Mohammad Sanusi, Gerry Prasetya berinisiatif mengganti kata suap dengan kue.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Untuk menyamarkan pembicaraan rahasia, staf pribadi anggota DPRD Mohammad Sanusi, Gerry Prasetya berinisiatif mengganti kata suap dengan kue.
Hal itu terungkap saat Gerry dihadirkan Jaksa Penuntut Umum sebagai saksi untuk terdakwa Sanusi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (3/10/2016).
Menurut Gerry, istilah itu digunakan lewat pesan singkat saat membicarakan uang pemberian Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Tbk, Ariesman Widjaja dengan Trinanda Prihantoro.
Trinanda adalah anak buah Ariesman yang ditugaskan menjadi perantara saat Sanusi menagih uang pemberian untuk maju dalam Pilgub DKI.
"Saya kirim SMS ke Trinanda, si om (Sanusi) minta lagi kuenya," kata Gerry.
Ketua Majelis Hakim Sumpeno lantas menanyakan apa maksud istilah kue tersebut.
"Ya istilah keren-kerennya saja yang mulia untuk menyebut uang," kata Gerry.
Gerry menjelaskan proses dirinya bertemu Trinanda pada 28 Maret 2016 di Central Park, Jakarta Barat.
Hingga menerima tas hitam dari Trinanda yang dititipkan untuk Sanusi.
Usai pertemuan, Gerry menyerahkan tas hitam berisikan uang Rp 1 miliar itu kepada Sanusi di sebuah SPBU di Jalan Panjang, Jakarta Barat.
Sanusi memerintahkan Gerry untuk kembali meminta uang kembali kepada Trinanda dengan kode "Sanusi minta kue lagi".
Tiga hari setelah penyerahan pertama, permintaan itu dipenuhi, Gerry menerima Rp 1 miliar yang diserahkan kepada Sanusi di Plaza FX Senayan, hingga ditangkap KPK.
Sanusi mengelak uang yang diterimanya adalah suap.
Dia juga membantah menganjurkan Gerry menggunakan istilah kue.
Sanusi berdalih uang yang diterima dari Ariesman adalah sumbangan terkait rencana Sanusi mencalonkan diri sebagai calon gubernur DKI Jakarta.
"Ada komitmen saya dengan Ariesman mau bantu saya Pilkada," kata Sanusi.
Mantan Ketua Komisi D DPRD DKI ini juga membantah apabila uang itu diserahkan di SPBU.
Menurutnya, Gerry menyerahkan uang itu di pos masuk dekat rumahnya yang hanya berjarak 100 meter dari SPBU.
"Dia itu ikut mobil saya terus turun di pos dekat rumah. Baru dia pulang. Jadi enggak ada ngasih di SPBU," katanya.