Megawati Akui Terjun ke Politik karena Sabam Sirait
Lewat Hasto, Megawati mengakui Sabam adalah orang yang membujuknya terjun ke dunia politik.
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tidak bisa hadir dalam perayaan HUT ke-80 Sabam Sirait. Namun, Megawati menyampaikan ucapan selamat dan pesan lewat Sekjen Hasto Kristiyanto.
“Salam dari Ibu Megawati yang sedang dalam perjalan ke Aljazair. Beliau mengucapkan selamat ulang tahun ke-80 untuk Pak Sabam,” kata Hasto saat menghadiri HUT ke-80 Sabam Sirait di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (15/10/2016). Seribuan orang hadir dalam acara tersebut.
Lewat Hasto, Megawati mengakui Sabam adalah orang yang membujuknya terjun ke dunia politik.
“Pak Sabam yang membujuk terus,” kata Hasto menirukan Megawati.
Megawati, kata Hasto, masih mengingat bagaimana akhirnya dia berhasil dibujuk oleh Sabam untuk terjun ke politik.
“Setelah beberapa kali dibujuk, bujukan terakhir di salah satu airport di Jakarta dan akhirnya mau,” kata Hasto.
Hasto mengatakan, Sabam Sirait akan selalu tercatat dalam sejarah PDI Perjuangan.
“Bukan hanya sebagai sekjen terlama, tapi meyakinkan kami di tengah arus pragmatisme politik sekarang, bahwa politik itu suci,” kata Hasto.
Mantan Ketua DPR, Akbar Tandjung, juga mengagumi Sabam sebagai seniornya di aktivis mahasiswa Cipayung. Bagi Akbar, terpilihnya Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden ke-5 juga tak lepas dari peran Sabam.
“Saat itu Ibu Megawati menjadi presiden tidak lepas dari kiprah Bang Sabam Sirait,” kata Akbar
Bagi Akbar, Sabam adalah tokoh penting dalam fusi sejumlah partai nasionalis menjadi PDI pada 1973.
“Saya akan belajar dari pengalaman yang Bang Sabam lakukan,” kata politikus senior Partai Golkar ini.
Selain Akbar dan Hasto, perayaan HUT ke-80 Sabam Sirait dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional. Mereka antara lain Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Mendag Enggartiasto Lukita, Menkum HAM Yasonna Laoly, Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi, Wakapolri Komjen Syafruddin, mantan Ibu Negara Sinta Abdurrahman Wahid, Bos Lippo Group James Riady, Bos CT Corp, Chairul Tandjung dan politikus Demokrat, Ruhut Sitompul.