Sehari Usai Dilantik, Ruang Kerja Ignasius Jonan dan Arcandra Langsung Direnovasi
"Ruangan ini dulu pernah ditempati wakil menteri yang meninggal digunung. Dulu pak menterinya (Jero Wacik) di lantai 2," ucap seorang pekerja.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sabtu (15/10/2016) siang, para pekerja bangunan terlihat sibuk di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk menyiapkan ruangan bagi Menteri ESDM yang baru Ignasius Jonan dan wakilnya Arcandra Tahar.
Ruang Alor dan Ruang Maratua yang berada di Gedung Heritage biasanya digunakan sebagai ruang rapat dengan ukuran sekitar 10x4 meter persegi, terlihat sedang direnovasi untuk di tempatkan Jonan dan Archandra pada Senin (17/10/2016).
"Saya tidak tahu, Pak Jonan menempati ruangan yang mana dan Pak Arcandra yang mana. Saya hanya ditugaskan dari Kementerian ESDM untuk merenovasi karena senin akan digunakan menteri dan wakilnya," tutur salah satu pekerja bangunan yang sedang merenovasi ruangan tersebut.
Menurutnya, ruangan Maratua pada waktu itu pernah ditempati oleh Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo yang meninggal saat mendaki Gunung Tambora, Nusa Tenggara Barat pada 21 April 2012.
"Ruangan ini (Maratua) dulu pernah ditempati wakil menteri yang meninggal digunung. Dulu pak menterinya (Jero Wacik) di lantai 2," ucapnya.
Dia menjelaskan, perintah untuk merenovasi kedua ruangan tersebut baru dikabarkan pihak Kementerian ESDM pada Jumat malam sekitar pukul 23.00 WIB dan diperkirakan pada hari Minggu besok akan selesai.
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, kedua ruangan tersebut belum ditempati berbagai furniture, hanya terpasang foto Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Untuk diketahui, Sudirman Saat saat menjadi Menteri ESDM pernah menempati ruang kerja yang berada di Gedung Heritage lantai 2.
Namun, setelah terbangunnya Gedung Sekretariat Jenderal, Sudirman pun pindah ruang kerja ke gedung tersebut.
Ruang kerja Sudirman yang berada di lantai 2 Gedung Sekretariat Jenderal, juga pernah ditempati oleh Archandra Tahar selama dua hari ketika Sudirman terkena perombokan Kabinet Kerja.