Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KMP Gabung, Kebijakan Jokowi-JK Mulus di Parlemen

emerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla selama dua tahun ini semakin menancapkan kukunya di parlemen. Seluruh kebijakan mulus di DPR RI

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Yulis Sulistyawan
zoom-in KMP Gabung, Kebijakan Jokowi-JK Mulus di Parlemen
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Suasana Rapat Paripurna DPR RI 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla semakin menancapkan kukunya di parlemen. Pemandangan itu tergambar selama Presiden Jokowi memimpin negeri ini.

Bergabungnya partai-partai Koalisi Merah Putih (KMP) kepada pemerintah membuat kebijakan Jokowi-JK terbilang mulus di parlemen.

Di mulai dari perpecahan PPP antara kubu Romahurmuziy dan Djan Faridz. Kubu Romahurmuziy yang memimpin partai berlambang Ka'bah itu akhirnya bergabung dengan pemerintah serta menempatkan kadernya Lukman Hakim Syaifudin di posisi Menteri Agama.

Tak lama setelah itu, PAN yang dipimpin Zulkifli Hasan juga menyatakan dukungannya kepada pemerintah.

Padahal, Ketum PAN sebelumnya Hatta Rajasa merupakan calon wakil presiden yang mendampingi Ketum Gerindra Prabowo Subianto.

Presiden Jokowi akhirnya memberikan satu kursi Menpan RB kepada Asman Abnur yang tak lain menjabat sebagai Waketum PAN.

Berita Rekomendasi

Terakhir, Partai Golkar berubah halauan saat masa transisi Aburizal Bakrie kepada Setya Novanto.

Setelah perpecahan kedua partai yang cukup lama antara kubu Bali dan kubu Ancol, Golkar mengadakan rekonsiliasi dan menyatakan dukungan kepada pemerintah.

Bahkan dibawah kepemimpinan Setya Novanto, partai berlambang pohon beringin itu telah menyatakan dukungan kepada Joko Widodo sebagai calon presiden pada pemilu 2019.

Peneliti Forum Masyarakan Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus mengakui kekuatan oposisi di parlemen melempen.

Praktis kekuatan oposisi kini hanya ditopang oleh Gerindra dan PKS.

"Perubahan peta kekuatan di parlemen yang terjadi setelah Golkar, PAN, dan PPP memutuskan bergabung dengan koalisi pemerintah mengakibatkan koalisi pendukung pemerintah menjadi kekuatan mayoritas di parlemen," kata Lucius kepada Tribunnews.com.

Komposisi kekuatan baru yang terbentuk menghasilkan 386 kursi DPR menjadi pendukung pemerintah.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas