Mantan Menteri Itu Harus Tidur Berhimpitan dengan 20 Orang di Sel yang Kotor
hal itu tak pernah terbayangkan oleh Siti sebelumnya. Apalagi, dia harus tidur berhimpitan dengan 20 tahanan di sel seluas 5x6 meter persegi
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Senin (24/10/2016) malam, menjadi malam pertama bagi mantan Menteri Kesehatan sekaligus mantan anggota Wantimpres era Presiden SBY, Siti Fadilah Supari, menjalani penahanan di sel mapenaling (masa pengenalan lingkungan) Rumah Tahanan (Rutan) Pondok Bambu, Jakarta Timur.
"Kalau ibu orangnya memang gampang bersosialisasi. Jadi, ada temannya banyak dia suka. Cuma hanya pada saat malam itu aja. Dia semalam susah tidur. Karena ada beberapa tahanan yang masih mengobrol soal kasus sampai malam, jadinya berisik," kata penasihat hukum Siti Fadilah Supari, Achmad Cholidin, usai membesuk Siti di Rutan Pondok Bambu, Jaktim, Selasa (25/10/2016).
Menurutnya, hal itu tak pernah terbayangkan oleh Siti sebelumnya. Apalagi, dia harus tidur berhimpitan dengan 20 tahanan di sel seluas 5x6 meter persegi yang juga tidak bersih.
Selain sesak dan kotor, Siti kesulitan tidur pada malam pertama di tahanan juga disebabkan da baru saja menjalani operasi pada tulang belakang.
"Iya habis operasi tulang belakang. Nah kalau di kamar itu tidurnya pada berapat-rapat. Jadi Kasihan. Tadi dibawain barang sama keluarga. Harusnya ada kasur lipat, tapi saya belum lihat dari keluarga udah dibawa atau belum," ungkapnya.
"Iya mengeluhkan, yah sakit lah badannya. Kan tidurannya biasanya dia harus terutama ruangan yang tidak terlalu kotor," sambungnya.
Ruang sel yang sesak dan kotor juga membuat Siti sulit untuk melaksanakan salat lima waktu. Oleh karena itu, Siti berharap dirinya bisa segera dipindahkan ke kamar blok tahanan umum.
"Ini ruangannya bukan crowded lagi, untuk sholat aja susah. Dia berharap sudah bisa dipindah blok, dapat kamar agar bisa mudah sholat," tukasnya.
Abdul Qodir/Tribunnews.com