Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Curhatan Buwas Tentang Inisiatifnya Membuat Buku Narkoba yang Mentok di Tangan 2 Menteri Jokowi

Merasa 'mentok' di Anies, Buwas kemudian mengajukan buku tersebut kepada Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Curhatan Buwas Tentang Inisiatifnya Membuat Buku Narkoba yang Mentok di Tangan 2 Menteri Jokowi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso (kiri) menunjukkan barang bukti saat pemusnahan narkotika jenis sabu di gedung BNN, Cawang, Jakarta, Senin (24/10/2016). Badan Narkotika Nasional (BNN) memusnahkan 32.710,50 gram sabu dari 4 kasus tindak pidana narkotika. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso curhat tentang kesulitan yang dihadapinya dalam merealisasikan buku berisi sosialisasi antinarkoba untuk tingkat TK, SD, SMP hingga SMA.

Buwas mengaku sudah merancang buku tersebut dan sudah dibuat akhir tahun lalu atau sekitar tiga bulan setelah Waseso dia dilantik sebagai kepala BNN.

Dirasa mendesak diperlukan, Waseso mengajukan buku tersebut ke Menteri Pendidikan dan Kebudayan saat itu, Anies Baswedan. Harapan Waseso, buku itu masuk dalam kurikulum 2016.

"Tapi 2016 ternyata tidak masuk ke dalam kurikulum," ujar pria yang populer disapa Buwas dalam acara diskusi di Kantor Kepala Staf Presiden, Jakarta, Rabu (26/10/2016).

Padahal, saat menyerahkan buku itu, lanjut Buwas, Anies mengatakan mendukung program sosialisasi antinarkoba BNN.

"(Anies Baswedan bilang) Iya iya saja. Tapi realisasinya kan enggak ada," ujar Buwas.

Merasa 'mentok' di Anies, Buwas kemudian mengajukan buku tersebut kepada Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.

Berita Rekomendasi

Ternyata hasilnya sama: tidak terealisasi.

Buwas kemudian melaporkan kerjanya ke Presiden Jokowi. Ia berharap Presiden mewujudkan program sosialisasi antinarkoba pada kurikulum tahun mendatang.

Buwas juga akan berkoordinasi lagi dengan Mendikbud saat ini demi mengegolkan sosialisasi antinarkoba itu.

ari TK hingga SMA

Buku itu sendiri dirancang oleh para pakar pendidikan di Indonesia. Setiap jenjang pendidikan, konten sosialisasi antinarkoba berbeda.

Semakin tinggi jenjang pendidikan, maka konten sosialisasinya semakin dalam.

"Kalau TK ya hanya gambar-gambar lucu saja. Misalnya ada tokoh kartun bertuliskan, jangan makan sembarangan, makanan harus bersih. Kalau makan makanan kotor bisa sakit, kalau sakit enggak bisa main sama teman-teman. Cukup sampai di situ saja," ujar Buwas.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas