Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PT Pindad Akan Produksi Tank Amfibi Yang Bisa Bermanuver di Kedalaman 90 Meter

Tank Boat memiliki panjang 18 meter dan untuk mengoperasikannya dibutuhkan 12 orang.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in PT Pindad Akan Produksi Tank Amfibi Yang Bisa Bermanuver di Kedalaman 90 Meter
Dinas Penerangan Koarmabar
Tank Amfibi marinir diluncurkan dari KRI Teluk Sampit -515 di daerah latihan Umum Armada Jaya XXXI/2912 di Perairan Sebuku Banjarmasin, Kamis (11/10/2012). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT. Pindad bekerja sama dengan PT. Lundin Industry Invest akan meluncurkan Tank Boat saat pameran industri pertahanan bertaraf internasional, Indo Defence 2016 expo & forum, pada 2-5 November 2016 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Menurut Direktur Teknologi dan Industri Pertahanan Kementerian Pertahanan Brigjen Jan Pieter Ate, alat utama sistem persenjataan (Alutsista) itu akan memadukan kapabilitas darat yang dimiliki tank dan kemampuan manuver di perairan yang dimiliki kapal.

"Yang menarik, Tank Boat memadukan kapabilitas darat yang dimiliki tank dan kemampuan manuver di perairan yang dimiliki kapal. Jadi digabung menjadi satu manuverbility yang kombatan dan teknologi ini yang pertama di dunia. Ini produk Indonesia," ujar Jan Pieter di gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2016).

Jan menjelaskan, Tank Boat memiliki panjang 18 meter dan untuk mengoperasikannya dibutuhkan 12 orang.

Tank Boat dikhususkan untuk melakukan operasi militer di pinggiran pantai karena bisa bersembunyi di antara hutan bakau.

Selain itu, Tank Boat juga mampu bermanuver di air hingga kedalaman 90 meter.

Menurut dia, teknologi alutsista tersebut cocok untuk dimiliki oleh negara-negara kepulauan seperti Indonesia.

Berita Rekomendasi

"Untuk negara kepulauan seperti Indonesia, alutsista itu sangat reliable. Menurut saya ini harus kita tidak dukung," kata Jan.

Jan menambahkan, saat ini pemerintah berharap sektor pertahanan bisa mengurangi ketergantungan terhadap produk luar negeri.

Pemerintah terus berupaya untuk mengembangkan potensi industri pertahanan dalam negeri.

Dengan demikian, penghematan anggaran pertahanan bisa dilakukan dengan memanfaatkan produk dalam negeri tanpa menyampingkan sisi kualitas.

"Pemerintah berharap berkurangnya ketergantungan atas produk dari luar negeri, supaya industri dalam negeri bisa memenuhi kebutuhan pertahanan. Kami berupaya menyiapkan industri dalam negeri," ujar dia. (Kristian Erdianto)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas