Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Cerita ABK Disandera Perompak Somalia, Ada yang Ditembak Saat Izin Buang Air

Kejadian tersebut bermula saat permintaan izin dari sang sandera dibalas dengan kata-kata kasar dari sanng perompak.

Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Cerita ABK Disandera Perompak Somalia, Ada yang Ditembak Saat Izin Buang Air
Warta Kota/henry lopulalan
Anak Buah Kapal (ABK) korban penyanderaan bersalaman dengan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi (kiri) saat serah terima korban penyanderaan perompak Somalia di Jakarta, Senin (31/10/2016). Kementerian Luar Negeri berhasil membebaskan empat orang Anak Buah Kapal (ABK) Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera oleh perompak Somalia pada Minggu (23/10) lalu. Warta Kota/henry lopulalan 

Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berada di dalam cengkraman perompak Somalia selama empat tahun lebih, membuat para Anak Buah Kapal (ABK) FV. Naham 3 sedikit banyaknya paham bahasa Somalia.

Namun kemampuan tersebut sempat membuat salah seorang ABK cidera.

Sudirman, salah seorang ABK FV. Naham 3 menuturkan bahwa bahasa Somalia yang dipahami para sandera antara lain adalah bahasa kasar.

Ia menceritakan bahwa bahasa kasar itu sempat digunakan oleh seorang sandera asal Kamboja untuk memaki perompak, alhasil timah panas pun menembus kaki sang sandera.

"Orang Kamboja kena tembak karena dia mau buang air besar,"ujarnya kepada wartawan di kantor Kementerian Luar Negri (Kemenlu), Jakarta Pusat, Senin (31/10/2016).

Kejadian tersebut bermula saat permintaan izin dari sang sandera dibalas dengan kata-kata kasar dari sanng perompak.

Berita Rekomendasi

ABK asal Kamboja itu pun naik pitam, hingga akhirnya membalas kata-kata kasar itu dengan kata-kata kasar juga dalam bahasa Somalia.

"Orang Kamboja juga bicara tidak enak dalam bahasa Somalia, (akhirnya) ditembak, satu peluru tiga lubang," terangnya.

Para sandera kata dia sudah seperti keluarga, karena merasakan penderitaan yang sama.

Atas kejadian tersebut sudirman dan kawan-kawan pun tidak tinggal diam. Mereka mengajukan protes ke perompak atas aksi penembakan tersebut.

"Kenapa teman kami ditembak (saat) izin buang air besar, kenapa tidak ditembak di sini saja," ujarnya sambil menunjuk kepala.

"Kalau begini mati semua tidak masalah, kalian tidak dapat uang kami juga tidak pulang," kata Sudirman menirukan pernyataan sandera kepada perompak.

Setelahnya sang sandera asal Kamboja itu dirawat oleh perompak dengan peralatan seadanya.

Mereka menurut Sudirman tidak memiliki obat, namun mereka paham bagaimana caranya membersihkan luka agar tidak infeksi.

"Nasib baik karena tidak kena tulang, hanya kena daging saja. Setelah beberapa minggu dia bisa jalan lagi," terangnya.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas