Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jusuf Kalla Sebut Pemerintah Tidak Bisa Danai Belanja Alutsista Terlalu Banyak

"Bukan hanya belanja alutsista, semua belanja modal dan barang untuk tahun ini tentu tidak bisa terlalu tinggi, karena (pelambatan) ekonomi dunia,"

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Jusuf Kalla Sebut Pemerintah Tidak Bisa Danai Belanja Alutsista Terlalu Banyak
Tribunnews.com/ Nurmulia Rekso Purnomo
Jusuf Kalla. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meskipun perekonomian Indonesia mengalami perlambatan, hal itu tidak membuat pemerintah lupa menganggarkan untuk belanja di sektor pertahanan.

Hal tersebut di jelaskanWakil Presiden RI. Jusuf Kalla, di lokasi pameran Indo Defense 2016, Jakarta International (JI Expo), Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (2/11/2016).

"Bukan hanya belanja alutsista, semua belanja modal dan barang untuk tahun ini tentu tidak bisa terlalu tinggi, karena (pelambatan) ekonomi dunia," kata Jusuf Kalla.

Anggaran untuk belanja modal dan barang tetap memperhitungkan jumlah dasar meskipun tidak bisa dianggarkan terlalu tinggi.

Dalam APBN 2016 anggaran pertahanan tercatat sebesar Rp 99,5 triliun atau 0,89 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Angka tersebut turun tipis dari tahun sebelumnya Rp 102,3 triliun.

Anggaran tersebut utamanya digunakan untuk penguatan alutsista.

Berita Rekomendasi

Dengan anggaran yang ada menurut Jusuf Kalla pemerintah fokus dengan pembelian alutsista yang berpihak pada indsutri pertahanan dalam negeri.

Dengan anggaran yang terbatas, pemerintah juga terus berupaya mengurangi ketergantungan terhadap alutsista buatan luar negeri.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, maka pemerintah mendukung acara pameran senjata seperti Indo Defense.

Jusuf Kalla mengatakan dalam pameran itu para pelaku industri pertahanan bisa mellihat perkembangan tekonolgi alat-alat pertahanan.

"Kita harus melihat ini pameran bukan hanya ingin membeli, tapi bagaimana juga memberikan contoh bahwa hal-hal begini dibuat negara-negara lain," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas