Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kubu Ahok Akan Laporkan Peristiwa Rawa Belong ke KPU DKI dan Bawaslu

Menurut Wasekjen Golkar itu, peristiwa tersebut merupakan tindakan yang tidak bertanggungjawab.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Kubu Ahok Akan Laporkan Peristiwa Rawa Belong ke KPU DKI dan Bawaslu
Kompas.com/Kurnia Sari Aziza
Mikrolet M24 yang mengangkut calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ke Mapolsek Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (2/11/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Pemenangan Ahok-Djarot menyesalkan terjadinya peristiwa Rawa Belong, Jakarta, Rabu (2/11/2016).

Dimana, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dikejar puluhan orang saat berkampanye di Jalan Ayub, Rawa Belong, Jakarta Barat.

Sekretaris Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Ace Hasan Syadizly menyatakan pihaknya akan melaporkan kejadian tersebut kepada institusi terkait.

"Kami tentu sangat menyesalkan. Kami akan melaporkan tindakan tersebut ke KPUD dan Bawaslu. Karena sudah menyalahi UU," kata Ace Hasan melalui pesan singkat, Rabu (2/11/2016).

Ace sangat menyesalkan atas tindakan penyerangan itu.

Menurut Wasekjen Golkar itu, peristiwa tersebut merupakan tindakan yang tidak bertanggungjawab.

"Pak Ahok bagaimanapun merupakan pasangan calon resmi Cagub yang berhak atas sosialisasi dan kampanye. Itu sudah diatur dalam Undang-Undang. Itu mencederai demokrasi," kata Ace Hasan.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya puluhan orang berlari mengejar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Jalan Ayub, Rawa Belong, Jakarta Barat, Rabu (2/11/2016).

Ahok tiba sekitar pukul 16.00.

Ahok turun mobil, kemudian sempat blusukan dan menyapa seorang warga yang berjualan baso, "Ini bikin sendiri ya bu?" kata Ahok.

"Iya Pak, foto dulu Pak, jarang-jarang ke sini," ucap ibu penjual baso.

Setelah menyapa dan bersalaman dengan warga, Ahok yang mengenakan kemeja kotak-kotak merah masuk gang di Jalan Ayub, gang sempit yang lebarnya hanya 2 meter.

Awalnya, warga masih menyambut hangat kedatangan Ahok. Tak berselang lama, segerombolan orang berlari dari kejauhan seraya berteriak, "Mana Ahok?".

Massa sekitar puluhan itu, menolak dan berlari mengejar Ahok, bersama lima ajudan dan beberapa tim suksesnya.

Rombongan Ahok berjalan cepat dengan kawalan dari pihak kepolisian

Puluhan warga yang menolak kedatangan Ahok membawa spanduk bertuliskan Ahok penista agama, dia dajal.

"Kita ini semua saudara jangan coba mengorbankan umat Islam pak polisi. Ini kampung orang islam," kata Habib Idrus Al-Ashi di Jalan Ayub.

Lelaki yang menggunakan pakaian berwarna putih dan peci putih ini terlihat tidak terima ketika petugas kepolisian yang mengawal kampanye Ahok menghalang-halangi.

"Kita enggak terima kampung kita di masuk penistra agama. Kita nggak mau cari ribut tolong pak polisi bisa usir Ahok. Takbir," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas