Anak Antasari Azhar Khawatir Ayahnya Dimanfaatkan Pihak Tertentu Usai Dipenjara
Keluarga besar tak menginginkan mantan Ketua KPK, Antasari Azhar, kembali tersandung masalah hukum selepas bebas penjara.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Keluarga besar tak menginginkan mantan Ketua KPK, Antasari Azhar, kembali tersandung masalah hukum selepas bebas penjara.
Satu kekhawatiran keluarga saat ini, Antasari bakal dimanfaatkan pihak tertentu untuk membongkar kasus besar yang diketahuinya.
Baca: Fahri Harap Antasari Ungkap Rekayasa Hukum Tanpa Dasar Dendam
Hal ini disampaikan putri sulung Antasari Azhar, Anindita Dianoctora Antasariputri (33), usai acara potong tumpeng syukuran kebebasan Antasari, di kediaman Antasari, komplek Les Belles Maisons, Serpong, Tangerang, Banten, Kamis (10/11/2016).
"Kekhawatiran ada, kekhawatiran papa saya akan dimanfaatkan," kata Anindita.
Baca: Kesedihan Putri Antasari Azhar Saat Akan Menikah Tapi Ayahnya di Tahanan
Dita, sapaan Anindita mengakui ada kekhawatiran di dirinya jika Antasari kembali tertimpa masalah pasca-menghirup udara. Apalagi, ia meyakini ayahnya yang pernah menjabat sebagai Ketua KPK itu punya banyak informasi, baik terkait kasus hukumnya maupun kasus lain.
Meski begitu, Dita meyakini ayahnya itu bisa lebih bijak dan selektif dalam mengambil keputusan, termasuk mengungkap suatu kasus. Ia juga meyakini ayahnya itu mendapat banyak pengalaman dari kasus yang menimpanya hingga membuatnya masuk ke balik jeruji besi.
"Dulu saya lebih melarang bapak ke KPK. Malah saya bilang hati-hati pak. Karena kita nggak tahu semua orang, mana yang teman, mana tidak suka sama kita. Nah, saya rasa setelah masuk penjara ini papa sudah tahu mana teman, mana musuh," kata Dita.
"Bahkan, papa tahu orang-orang yang datang ramai ke sini, mana yang teman dan mana yang bukan temannya," sambungnya.
Satu harapan Dita untuk ayah tercintanya, Antasari Azhar. Ia tidak ingin ayah tercintanya itu kembali masuk ke penjara. Ia berharap ayahnya itu bisa menjadi manusia yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat.
"Saya sebagai anak hanya bisa beritahu, apapun keputusan bapak harus tetap berhati-hati karena sudah pernah ada pengalaman.
"Jadi, ke depannya papa sudah tahu lah tindakan yang harus dilakukan, mana yang murni tulus berteman dan mana yang memang yang memanfaatkan momen papa. Kalau orang mau silaturahmi, kami terima saja, cuma papa harus hati-hati saja," sambungnya.